PENAFAKTUAL.COM,.KENDARI- Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara (Sultra) Dr Patris Yusrian Jaya menjadi pemateri dalam kegiatan seminar Literasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Selasa 11 Juli 2023.
Kegitan seminar Literasi, dengan tema membangun budaya mahasiswa kritis berbasis literasi di era digital 5.0, di ikuti oleh ratusan mahasiswa Fisip UHO.
Dalam sambutanya Kajati Sultra Dr Patris Yusrian Jaya mengatakan, di era perkembangan jaman saat ini tantangan dan dinamika yang terjadi semakin besar, sehingga pentingnya memiliki pemahaman dan pengetahuan dalam menghadapi dinamika di tengah-tengah masyarakat.
Mahasiswa kata dia, dituntut bukan hanya harus memiliki kemampuan teoritik semata, namun pentingnya memiliki kemampuan menghadapi gejolak dan dinamika-dinamika ditengah kemasyarakatan.
Untuk ia berpesan kepada para mahasiswa agar memperkuat karakter, baik itu karakter etika, karakter sosial, karakter fisik agar melahirkan para alumni atau sarjana yang benar-benar memiliki kualitas yang handal.
“Dengan karakter yang kuat, maka sarjana yang keluar dari kampus ini, akan menjadi sarjana yang tangguh, sarjana yang militan yang mampu bersaing dengan siapapun, baik dalam proses bersaing mencari kerja maupun bersaing dalam dunia kerja,” ungkapnya.
“Kalaupun bagian dari kita saat ini, merasa belum optimal maka saya minta saat ini, saya ajak mulai hari ini mari, kita memaksimalkan kesempatan sebagai mahasiswa/mahasiswi ini untuk mempersiapkan diri,” pintanya.
Sementara itu, Plt Dekan FISIP UHO Prof Eka Suaib mengaku kegitan seminar Literasi yang di gagas oleh BEM ini, merupakan salah satu wujud program kampus merdeka, merdeka belajar dengan memberikan kesempatan bagi para praktisi membawakan kuliah langsung kepada mahasiswa.
Dirinya berharap kegitan ini, dapat memberikan wawasan dan pemahaman kepada para mahasiswa dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman di era globalisasi saat ini.
“Harapan kita, sesuai dengan pesan pa Kajati, hendaknya mahasiswa kita dapat pembekalan diri dengan baik, memanfaatkan organisasi sebagai ketrampilan komunikasi, ketrampilan negosiasi, ketrampilan untuk bekerjasama satu sama lainnya, karena kunci kesuksesan itu, selain di tunjangan kemampuan intelektual juga harus ditunjang kemampuan softskill,” harapnya.
Ketua Panitia kegitan Jordi Aprianto, menjelaskan kegiatan ini sendiri, bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para mahasiswa pentingnya memiliki wawasan atau pemahaman Literasi di era digitalisasi.
“Di era digitalisasi saat ini, kita ingin masa-masa kritis itu, atau tindakan kritis gerakannya bisa berbasis literasi,” pungkasnya
TIM