Dimana, pada Selasa 15 November 2022 lalu pendamping PKH mengumpulkan ibu-ibu penerima PKH dan mengarahkan untuk memilih calon Kepala Desa Kondongia nomor urut 4, La Ode Bolu.
Tindakan pendamping PKH ini mendapat kecaman keras dari warga Desa kondongia. Bahkan, ada salah satu penerima PKH yang rela dicoret dari daftar penerima asalkan jangan dipaksa untuk pilih nomor 4.
“Tapi saya dalam hatiku biar mi dibuka dari PKH yang penting jangan dipaksa pilih nomor 4 itu”, kata salah satu ibu penerima PKH yang minta namanya dirahasiakan.
Warga Kondongia lainnya, La Ode Hanuru juga mengecam keras tindakan pendamping PKH tersebut. Ia meminta kepada Kadis Sosial Kabupaten Muna dan pihak terkait agar menindak tegas pendamping PKH Desa Kondongia.
“Pendamping PKH harus dipecat dari jabatannya karena telah menyalahgunakan wewenang dengan mempolitisasi program nasional sebagai alat kampanye salah calon kepala desa Kondongia”, tegas pria yang akrab disapa Exel itu.
Jika permintaan tersebut tidak ditindaklanjuti maka pihaknya akan melakukan gerakan besar untuk mengusut tuntas tindakan pendamping PKH tersebut.
“Harapan kami pendamping PKH kembali mengklarifikasi ulang apa yang disampaikan kepada masyarakat penerima PKH bahwa itu penyampaian keliru dan sangat tidak dibenarkan dalam aturan program bantuan nasional”, tukasnya.
Hingga saat ini, pendamping PKH Desa Kondongia Wa Ode Daliana belum bisa dihubungi. Nomor handphonenya masih diluar jangkauan. Pesan WhatsApp konfirmasi yang dikirimkan sejak kemarin sore dan sudah centang dua berwarna biru juga belum dijawab.
Penulis: Husain