PENAFAKTUAL.COM-MUNA, Sebanyak 11 peserta didik (siswa) Madrasah Tsanawiyah (MTs) Swasta Subulussalam di Kecamatan Duruka Kabupaten Muna terdaftar sebagai siswa di SMP Swasta Islam Terpadu Muna Bakti.
Padahal, sehari-harinya siswa tersebut aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar di MTs Subulussalam dan tidak pernah mendaftarkan diri di SMP Swasta Islam Terpadu Muna Bakti.
Siswa tersebut duduk dibangku kelas VIII dengan nomor induk siswa nasional (NISN) yang sama dan terdaftar dalam pangkalan data Dapodik SMP Islam Terpadu Muna Bakti dan di MTs Subulussalam.
Hal tersebut terungkap saat pihak MTs Subulussalam hendak mendaftarkan siswannya untuk mengikuti asesmen nasional tapi tidak bisa karena 11 siswa tersebut sudah didaftarkan pihak SMP Islam Terpadu Muna Bakti.
“Saat ini baru kelas 8 yang saya cek karena akan ikut asesmen, untuk kelas lain kelas 7 dan kelas 9 saya belum lacak datanya”, ungkap Operator MTs Subulussalam saat ditemui awak media di Kantor Kementrian Agama Kabupaten Muna (Kemenag Muna).
Usai mengetahui hal itu, Hairil langsung meminta kepada pihak SMP Islam Terpadu Muna Bakti untuk mengeluarkan siswa MTs Subulusalam yang telah didaftarkan mengikuti asesmen nasional.
“Alhamdulilah sudah dikembalikan. Sudah ditarik kembali dari Asesmen sekitar minggu lalu, dan saya telah daftarkan kembali disini (MTs Subulussalam,” terangnya.
Ia juga tidak mengetahui secara pasti apa penyebab siswa MTs Subulusam terdaftar di SMP Islam Terpadu Muna Bakti, namun Hairil menegaskan bahwa selama ini siswa tersebut mendaftar dan mengikuti proses belajar mengajar di MTs Subulusalam.
“Saya juga pernah tanyakan alasan mereka (SMP Islam Terpadu Muna Bakti), soalnya siswa yang kami didik terdaftar disana dan tidak bisa ikut asesmen, jawababan kepala sekolah dia tidak tau, operatornya yang kerja,” tandasnya.
Sementara itu, Plt Kepala SMP Islam Terpadu Muna Bakti Wa Ode Nilawati Mizani mengatakan sudah menindaklanjuti permintaan pihak MTs Subulussalam untuk mengeluarkan siswa SMP Islam Terpadu Muna Bakti yang telah didaftarkan untuk mengikuti Asesmen Nasional.
“Saya keluarkan, saya hubungi pihak sekolahnya silahkan tarik siswanya,” ucapnya saat ditemui awak media, Selasa, 5 September 2023.
Nilawati menjelaskan bahwa siswa tersebut telah dikeluarkan setelah aplikasi Dapodik yang baru telah dirilis, sebab aplikasi yang lama sudah kadaluarsa, habis semester, sehingga pihaknya menunggu aplikasi dapodik yang baru.
“Sebelum tanggal 31 Agustus kita keluarkan, buat apa kita mau tahan,” ujarnya.
Lanjut Nilawati mengungkapkan alur kerja dari sekolah sudah sama-sama dimengerti, ada operator di SMP Islam Terpadu Muna Bakti dan ada operator MTs Subulussalam, sehingga bukan saja siswa dari sekolah tersebut yang siswanya ada di sekolah ini, dan ada pula siswa SMP Islam Terpadu Muna Bakti terdaftar di sekolah lain.
“Bukan saja siswanya, kadang juga siswa kita ada di sekolah lain juga. Kita berpikiran baik, maksudnya kalau operator sudah bicara, kita tangani itu masalah. Kita mau tahan apa, kalau siswanya disana,” terangnya.
Ditanya alasan terkait adanya siswa MTs Subulusalam yang datanya ada di SMP Islam Terpadu Muna Bakti oleh awak media, Nilawati mengaku tidak mengetahui mengapa itu bisa terjadi, sehingga ia akan menanyakan terlebih dahulu kepada operatornya.
“Pendidikan saat ini tidak kayak dulu, kita juga guru heran, kenapa tidak seperti dulu, jadi bukan hanya mereka yang begitu, kita juga ada, jadi soal itu nanti saya tanyakan dulu ke operator,” tutupnya.
Penulis: Nursan