Menu

Mode Gelap
Menebak Arah Kasus Supriyani Tepis Isu Amplop Kepala Desa, Ketua APDESI Sultra Bentuk Satgas Anti Money Politik Oknum TNI AL di Kendari Diduga Hamili Kekasihnya, Korban Minta Keadilan! Diduga Lakukan Pengrusakan dan Penyerobotan, Warga Desa Tapuhaka Dipolisikan Truck Pengangkut Ore Nikel Milik PT Karyatama Konawe Utara Terbalik

Hukrim · 2 Apr 2024 11:41 WITA ·

Soal Oknum Anggotanya Ketapel Tahanan Kasus Pencabulan Anak, Begini Penjelasan Kapolsek Baruga


 Soal Oknum Anggotanya Ketapel Tahanan Kasus Pencabulan Anak, Begini Penjelasan Kapolsek Baruga Perbesar

PENAFAKTUAL.COM, KENDARI – Kapolsek Baruga, AKP RJ Agung Pratomo angkat bicara soal beredar kabar kasus oknum anggotanya diduga menganiaya seorang tahanan dalam sel.

Agung membenarkan soal kejadian tersebut. Tahanan itu merupakan tersangka kasus pencabulan anak di bawah umur yang ditangkap pada akhir Maret 2024. Ia mengungkapkan, oknum anggotanya yang melakukan penganiyaan itu menggunakan sebuah ketapel.

“Iya memang benar ada kejadian ini oleh oknum anggota kami pake ketapel mengani perut tahanan ini yang berinisial ME,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, oknum anggotanya melakukan tindakan tersebut karena merasa kesal dan sakit hati. Sebab, korban anak di bawah umur yang dicabuli oleh ME, masih ada hubungan keluarga dengannya.

“Kita sudah tanya yang bersangkutan, motifnya ungkapan kekesalan karena korban yang dicabuli oleh ME ini anak dari anggota Polisi di Polda Sultra dan juga masih keluarganya. Ini yang jadi alasannya, hubungan emosional dengan si korban sebagai keluarganya,” ungkap Agung.

Terkait anggotanya dilapor ke Propam Polda Sultra, ia mengaku tidak melarang dan dianggap sebagai hak setiap warga negara untuk melapor.

“Kita serahkan sepenuhnya kepada Propam Polda Sultra untuk menyelidiki kasus ini lebih lanjut. Kami sebagai Polisi tetap profesional tidak mau ada anggapan bahwa kita mau intervensi,” ucapnya.

Agung menceritakan, tahanan berinisial ME ini disebut tersangka kasus pencabulan anak di bawah umur yang ditangkap pada akhir Maret 2024. Tersangka mencabuli korban di sebuah kamar kos-kosan saat sedang beristirahat.

“Undang-undang sudah menegaskan untuk kasus pencabulan anak di bawah umur ini menjadi penanganan skala prioritas. Sehingga kita langsung menahan tersangka. Dalam kasus ini tersangka ME dikenakan pasal pencabulan dan perlindungan anak di bawah umur dengan ancaman pidana minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun penjara,” jelasnya.(hsn)

Artikel ini telah dibaca 235 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Kasus Dugaan Korupsi Pengadadaan Kapal Pesiar Eks Gubernur Sultra Masuk Tahap Gelar Perkara

10 Desember 2024 - 21:21 WITA

APH Didesak Usut Tuntas Dugaan Korupsi Proyek Gerbang Kendari-Toronipa

10 Desember 2024 - 21:13 WITA

P3D Konut Desak PT Antam Prioritaskan Tenaga Kerja Lokal

10 Desember 2024 - 20:39 WITA

Parah! PT BSJ di Konut Diduga Garap Hutan Lindung di Luar PPKH

10 Desember 2024 - 20:32 WITA

Pemda dan APH Diminta Segera Tindak Tegas Dugaan Pelanggaran PT Pernick Sultra

2 Desember 2024 - 16:50 WITA

Sebar Narasi Kebencian dan Provokasi, Kuasa Hukum ASR Laporkan Tiga Akun Medsos

29 November 2024 - 20:13 WITA

Trending di Hukrim