PENAFAKTUAL.COM, MUNA – SMAN 2 Raha beberapa waktu lalu telah meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Negeri Malang (UNM), sehingga universitas tersebut menjadikan SMAN 2 Raha sebagai sekolah binaannya.
Hal itu dilakukan guna meningkatkan kwalitas pendidikan di sekolah tersebut, serta membuka jaringan kerja sama, sehingga memudahkan alumni SMAN 2 Raha untuk melanjutkan pendidikannya ke Universitas- universitas ternama di Indonesia.
Kepala SMAN 2 Raha, Syafiat Musi, S.Pd, M.Pd., yang dikonfirmasi media ini mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk membangun kualitas pendidikan di sekolah yang dipimpinnya, serta membuka ruang kerja sama dengan universitas-universitas besar di Indonesia.
Kerja sama yang dilakukan itu, lanjutnya, berbuah positif dengan masuknya salah seorang siswa berprestasi SMAN 2 Raha tanpa mengikuti tes, melainkan melalui jalur mandiri prestasi.
‘Siswa itu merupakan anak yang berprestasi di bidang olah raga silat, dia juara saat Porprov 2022 lalu. Saat penerimaan mahasiswa melalui jalur prestasi, ia meng-upload sertifikat juara ke UNM dan Alhamdulillah anak tersebut langsung dipanggil ikut wawancara,” jelasnya.
Syafiat Musi menuturkan, alasan mengapa pihaknya memilih UNM saat melakukan studi tour ke Pulau Jawa, karena UNM merupakan salah satu universitas besar di pulau Jawa.
“Saat study tour kemarin, UNM yang merupakan universitas besar di pulau Jawa yang kalau tidak salah menempati urutan 25 terbesar, mereka menjadikan sekolah kami sebagai sekolah binaan. Itu terbukti saat penerimaan mahasiswa melalui jalur mandiri prestasi, siswa kami hanya mengirimkan sertifikat prestasi olah raga silat saat Porprov 2022 lalu, ia lalu diterima sebagai mahasiswa di sana,” paparnya.
Tidak hanya UNM, SMAN2 Raha, juga menjajaki kerja sama dengan Institut Tekhnologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Uniknya kerja sama tersebut dijajaki melalui salah seorang alumni di ITS yang berprestasi di universitas tersebut.
“Di ITS, kami di mediasi oleh alumni kami atas nama Muhammad Nur Slamet, di sana, dia punya IPK 4,0. Saat kuliah semester awal di ITS, dia sudah mewakili universitasnya ke Malaysia, Korsel dan Filipina,” jelasnya.
Keberhasilan tersebut, tidak terlepas dari bimbingan pihak sekolah yang selalu membimbing dan membiasakan siswa untuk mengenal pelajaran di kampus.
“Disini mereka kami sudah biasakan untuk mengenal pelajaran di kampus, yakni dengan membawa mereka ke laboratorium, kami ajarkan metode ilmiah, praktik-praktik dan pengenalan lab, jadi ketika membuat skripsi bukan masalah lagi buat mereka, karena kami sudah ajarkan disini,” ungkapnya.
Selain ITS, beberapa waktu lalu, Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin dan juga alumni SMAN 2 Raha, menawarkan kerja sama dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar bagi siswa kurang mampu yang ingin melanjutkan pendidikannya ke universitas tesebut.
Selain menjelaskan program-program yang dilakukan pihaknya guna menyiapkan lulusan SMAN 2 Raha untuk melanjutkan pendidikannya ke universitas besar di Indonesia.
Lebih lanjut, Syafiat Musi juga mengklarifikasi isu terkait satuan pendidikan yang dipimpinnya. Pasalnya, beberapa waktu lalu tersiar kabar terkait akreditasi sekolah tersebut.
“Ada informasi bahwa kami berakreditasi B, itu tidak benar. Kenapa kami tidak di visitasi, karena kami dilakukan perpanjangan selama lima tahun tepatnya sampai 30 Oktober 2027. Jadi yang diberi perpanjangan itu, ketika progresnya meningkat. Artinya secara sistem di dapodik kami mengalami peningkatan,” paparnya.
Selain isu akreditasi, isu tidak benar lainya yakni SMAN 2 Raha dituding di black list sehingga sulit bagi anak didik untuk melanjutkan pendidikannya. Hal tersebut ditegaskan Syafiat Musi adalah informasi yang tidak benar. Pasalnya, alumni SMAN 2 Raha baru-baru ini yang terbanyak diterima di Fakultas kedokteran Universitas Halu Oleo (UHO) dan siswa yang tidak lulus lewat jalur undangan, mereka lulus di Fakultas Kedokteran di Gorontalo.
Tidak hanya itu, tahun ini, alumni SMAN 2 Raha merupakan satu satunya yang lulus ke kedokteran militer.
“Dengan seleksi yang ketat, siswa kami satu-satunya yang lulus ke kedokteran militer di Sultra. Jadi formasi kami 6 yabg lulus dan kedokteran itu dua. Anak-anak kami yang tak lulus jaringan undangan, lulus di kedokteran di Gorontalo”, ungkapnya.
“Saya juga berterima kasih kepada orang tua yang memberikan kepercayaan kepada kami,” sambungnya.
Meski begitu, Syafiat Musi mengaku tak ambil pusing. Ia memilih fokus mengabdi guna meningkatkan kualitas anak didik serta membuka ruang kerja sama dengan Universitas-universitas besar di Indonesia. Selain meningkatkan kualias pendidikan, kerja sama tersebut juga memudahkan siswa untuk melanjutkan pendidikannya ke universitas besar di Indonesia.
Pihak sekolah, lanjutnya, saat ini sedang menyiapkan siswanya untuk mengikuti ajang tahunan O2SN yang akan digelar di Kota Kendari, dengan mengirimkan 9 atlet dari cabang olah raga silat, karate dan renang.
Sementara itu, pada ajang FL2SN, SMAN 2 Raha juga menyiapkan siswanya di bidang seni tari dan cipta puisi.
“Intinya kami dorong siswa yang punya kreatifitas untuk berprestasi. Bukan soal juara atau tidak namun sekolah memberikan ruang dan mendukung siswa untuk mengikuti ajang ajang seperti itu,” tutupnya.
Penulis: Naja