Menu

Mode Gelap
Tiga Napi Korupsi di Sultra Dapat Asimilasi dari Pihak Ketiga, Salah Satunya Keponakan Gubernur Dari Kebun ke Gerbang Masa Depan: Menghadapi Cemohan dan Mencapai Impian Ridwan Bae: PT SCM dan Perkebunan Sawit Penyebab Banjir di Jalur Trans Sulawesi Korban Tenggelam di Pantai Nambo Ditemukan Meninggal Dunia Pembentukan Kaswara: Langkah Awal Kolaborasi Alumni SMP Waara

Lifestyle · 18 Nov 2025 10:57 WITA ·

Sang Macan Senayan: Penyambung Suara Tertindas Sang Pelita ilmu ke Pintu Istana


 Ilustrasi Perbesar

Ilustrasi

(Sebuah kisah fiksi sastra dan keadilan)

Oleh: La Ode Inta

Pada suatu masa di negeri Nusantara,
dinding-dinding media sosial berselimut duka,
bukan oleh perang, bukan karena bencana,
tapi karena dua sosok sang pelita ilmu (guru),
pahlawan tanpa selempang,
diusir dari ruang baktinya dengan tuduhan yang menusuk jiwa.

Dari ufuk Luwuk Sulawesi Selatan, kabar itu berembus:
Seorang pelita ilmu yaitu kepala sekolah dan seorang guru,
dituduh melanggar karena punya niatan baik, ingin membantu,
menggalang saweran dari orang tua siswa
Demi menyambung hidup seorang tenaga honorer, lalu
niat baik itu yang ditikam oleh aturan yang kaku.

Sayang, hukum tak selalu berjalan dengan hati dan peri kemanusiaan.
Salah satu mantan murid mereka, kini jadi pemimpin sebuah organisasi kemasyarakatan (LSM) telah
melapor dengan wajah dingin ke aparat.
Duhai anak yang selama ini, telah di didik dengan hati namun apalah daya balasannya tak sebaik harapan mereka mungkin bukan karena hasil dari buah hati mereka.
Dan dunia pun memihak hitam-putih aturan,
bukan kelabu niat yang sesungguhnya suci.

Lalu tibalah jeruji besi menjadi sekolah baru bagi sang guru,
dan selembar surat dari Gubernur
menyapu bersih statusnya sebagai abdi negara.  Sungguh menyayat hati dari kabar yang tak menyenangkan yakni
Namanya telah dihapus,
pengabdiannya dilupakan,
martabatnya ditanggalkan.

Lima tahun bukan waktu singkat,
namun keduanya memilih bersabar, berjuang dalam diam,
memeluk sunyi, menyulam harap,
meski hukum tak memberi ruang bagi hati yang terluka.

Namun Allah tak tidur,
dan kabar itu pun mengalir
dari desas-desus menjadi berita,
dari berita menjadi sorotan,
hingga viral dan sampai lah ke telinga yang peka, yah kusebut lah beliau sebagai Sang Macan Senayan. Karena begitu kuatnya power beliau ke jantung senayan

Ia bukan presiden, ia bukan jaksa, beliau hanya wakil rakyat
namun di dadanya,
terpatri suara-suara rakyat yang nyaris dilupakan oleh sejarah.

Dengan langkah tenang,
ia bawa kisah itu ke pintu dan meja Istana,
mengantar derita dua sosok sang pelita ilmu (guru) ke jantung kekuasaan.

“Tuan Presiden,” katanya,
“ada dua guru yang tak bersalah, hanya bersalah karena terlalu peduli. Apakah kita akan biarkan nama mereka hilang dari sejarah pendidikan bangsa?”

Dan Istana pun menjawab,
bukan dengan basa-basi,
tapi dengan titah tanda tangan rehabilitasi dari Sang Presiden

Nama mereka dikembalikan,
status mereka dipulihkan,
dan mimbar kelas kembali menjadi tempat mereka berdiri,
bukan jeruji,
bukan stigma.

Kini, kabar bahagia itu berseliweran di media sosial,
menggantikan luka yang kemarin.
Rakyat bersorak,
ucapan selamat datang dari mana-mana,
dan dua sosok pelita ilmu (guru) itu,
kembali menjadi cahaya bagi anak-anak bangsa yang selama ini menantikan kehadiran sosok mereka.

Semua karena satu suara,
satu keberanian,
dari Sang Macan Senayan
yang tak berteriak,
tapi bertindak, beliau bekerja dalam diam dan memberikan jalan keluarnya dengan
menjadi jembatan antara luka dan pemulihan,
antara jerit sunyi dan meja kekuasaan.
Karena terkadang, pahlawan bukan mereka yang bersuara nyaring dan berkuasa,
tapi yang tahu ke mana harus membawa suara.**)

Artikel ini telah dibaca 71 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Ombak Tak Bisa Diwariskan

14 November 2025 - 23:05 WITA

Hutan Pinus Baini Digagas Jadi Eco Park: Desa Wisata Ekologis Baru di Konawe

13 Agustus 2025 - 17:14 WITA

Dari Kebun ke Gerbang Masa Depan: Menghadapi Cemohan dan Mencapai Impian

16 Mei 2025 - 01:42 WITA

Prawira Billiard: Ruang Positif untuk Generasi Muda Kota Kendari

15 Mei 2025 - 19:27 WITA

La Ode Riago Resmi Dilantik Sebagai Ketua DPD MAKN Muna

9 Desember 2024 - 15:26 WITA

JEC Orbita Kendari Resmi Beroperasi, Mudahkan Masyarakat Akses Layanan Kesehatan Mata

30 November 2024 - 13:53 WITA

Trending di Lifestyle