PENAFAKTUAL.COM – Dalam upaya mewujudkan program Asta Cita Presiden RI Prabowo, khususnya poin 2 dan 4, Ruksamin, Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sulawesi Tenggara (Sultra), memaparkan konsep pohon gamal sebagai energi baru terbarukan dalam seminar nasional di Hotel Claro Kendari.
Menurut Ruksamin, pohon gamal memiliki potensi besar sebagai bahan bakar industri, khususnya sebagai bahan baku biomassa untuk pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTB) dan co-firing PLTU.
“Pohon gamal adalah energi baru terbarukan yang bisa dijadikan bahan bakar industri untuk menggantikan bahan bakar fosil,” kata Ruksamin.
Pohon gamal juga dapat diolah menjadi wood pellet atau woodchips, yang merupakan bahan bakar biomassa yang dapat digunakan di berbagai industri.
“Pohon gamal dapat diolah menjadi wood pellet atau woodchips, yang merupakan bahan bakar biomassa yang dapat digunakan di berbagai industri,” ujar Ruksamin.
Penggunaan biomassa gamal sebagai bahan bakar merupakan upaya untuk mengembangkan energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi dan Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2023 tentang Pemanfaatan Bahan Bakar Biomassa.
“Jadi ini bukan hal baru, tetapi pemerintah sudah mengundang-undangkan terkait dengan energi biomassa tersebut,” jelas Ruksamin.
Ruksamin juga menjelaskan bahwa budidaya pohon gamal dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat dan menjawab tantangan dunia terkait perubahan iklim akibat pemanasan global.
“Kita menanam gamal, lingkungan jadi hijau, dan juga masyarakat memperoleh manfaat ekonomi. Dan budidaya gamal ini nyaris tak membutuhkan perawatan khusus, karena mudah tumbuh dan tahan terhadap hama,” urai Ruksamin.
Ruksamin menargetkan bahwa bulan Agustus 2025 akan memulai membangun pabrik pengolah pohon gamal di Sulawesi Tenggara. “Insya Allah bulan Agustus 2025 kita sudah mulai pembangunan pabriknya. Mesin pengolah batang gamal, kita datangkan langsung dari China,” pungkasnya.
Seminar nasional tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk Tenaga Ahli Kementrian ESDM RI Irwanuddin H.I Kulla, Tenaga Ahli Nuklir Kementrian ESDM RI Dr. Ir. Musri, M.T, dan Perwakilan PT Celebes Prof. Yuang Shang, Sekda Provinsi Sultra Asrun Lio, Kadin Sultra, DPP APNI, dan lain-lain.(red)