KENDARI – PT Tristaco Mineral Makmur menjadi salah satu perusahaan tambang yang lolos dari sanksi administrasi yang dijatuhkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Direktur Utama PT Tristaco, Ferry Irawan, mengatakan bahwa pihaknya telah menjaga komitmen untuk mematuhi regulasi pemerintah, termasuk kewajiban jaminan reklamasi (jamrek) dan jaminan pasca tambang.
“Alhamdulillah, PT Tristaco tidak terkena sanksi. Itu karena kami selalu menjalankan kewajiban sesuai ketentuan,” ujar Ferry saat ditemui di Kendari, Jumat (8/8/2025).
Ferry menjelaskan bahwa pihaknya telah mengajukan permohonan jaminan pasca tambang ke Kementerian ESDM, namun masih menunggu persetujuan sehingga nominal yang harus ditempatkan belum ditetapkan. “Permohonan jaminan pasca tambang hanya diajukan sekali. Setelah disetujui, baru ditentukan berapa jumlahnya,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa izin usaha pertambangan (IUP) PT Tristaco masih aktif dan saat ini tengah mengurus Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB). Menurutnya, prioritas penindakan pasca tambang seharusnya adalah perusahaan dengan IUP mati yang sudah tidak beroperasi.
“Harusnya lebih ke perusahaan yang sudah mati, sebab sudah tidak menjalankan lagi aktivitas penambangan, berbeda dengan kami yang masih aktif,” katanya.
Perlu diketahui bahwa pada 5 Agustus 2025, Kementerian ESDM mengeluarkan peringatan ketiga terhadap ratusan perusahaan tambang di seluruh Indonesia, termasuk 89 perusahaan di Sulawesi Tenggara, yang belum memenuhi kewajiban penempatan jamrek.(red)