KENDARI – Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Tahun 2025 dilaksanakan secara hybrid di Aula Wakatobi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (KPwBI Sultra). Acara ini dihadiri oleh Asisten II Bidang Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sulawesi Tenggara, Ibu Yuni Nurmalawati, Wakil Ketua II DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara, Bapak Herry Asiku, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tenggara, Thathit Suryono, Kepala Daerah dan perwakilan Kabupaten/Kota, Pimpinan Lembaga dan Instasi terkait di lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara, serta berbagai Mitra Strategis dan Stakeholders terkait lainnya.
Dalam sambutannya, Deputi Kepala KPwBI Prov. Sultra, Thathit Suryono, menyampaikan bahwa perekonomian global pada tahun 2025 masih diliputi ketidakpastian akibat berlanjutnya ketegangan geopolitik, terutama konflik di Timur Tengah yang menghambat rantai pasok dunia. Kebijakan tarif dagang Amerika Serikat turut menekan keyakinan pelaku ekonomi, melemahkan konsumsi rumah tangga, dan meningkatkan pengangguran sehingga menahan kinerja ekspor Tiongkok, Jepang, dan berbagai negara mitra.
Namun, ekonomi Indonesia menunjukkan ketahanan yang baik didukung konsumsi rumah tangga, belanja pemerintah, investasi, serta peningkatan ekspor termasuk ekspor jasa. Inflasi nasional tetap terjaga dalam sasaran, dengan inflasi inti yang rendah dan imported inflation yang terkendali. Ke depan, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprakirakan berada pada kisaran 4,7-5,5% pada 2025 dan meningkat pada 2026, didorong oleh sinergi kebijakan fiskal-moneter, proyek prioritas pemerintah, dan bauran kebijakan Bank Indonesia yang menjaga stabilitas sekaligus mendorong aktivitas ekonomi.
Perekonomian Sulawesi Tenggara pada Triwulan III 2025 tumbuh sebesar 5,65% (yoy) dan tetap terjaga dalam tren pertumbuhan positif serta diatas pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,04% (yoy). Inflasi Prov. Sultra juga terkendali berkat upaya TPID dan strategi 44,0% (yoy).
Bank Indonesia berkomitmen memperkuat kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran serta senantiasa bersinergi dengan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan sekaligus menjaga inflasi dalam sasaran menuju Indonesia Emas 2045.
Pada kesempatan tersebut, Asisten II Bidang Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Sulawesi Tenggara membacakan sambutan Gubernur Sulawesi Tenggara yang berisi arah kebijakan 2026 Sulawesi Tenggara. Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia Sulawesi Tenggara atas sinergi kuat dalam pengendalian inflasi, percepatan pertumbuhan ekonomi, dan digitalisasi daerah.
Melalui peran aktif di TPID, penguatan pemantauan harga, fasilitasi GPM, dan pengembangan klaster pangan, inflasi daerah dapat dikendalikan dengan lebih antisipatif. Di sisi ekonomi, Bank Indonesia berkontribusi memetakan sektor unggulan, mendukung UMKM, memperkuat ekosistem halal, serta meningkatkan inklusi keuangan sehingga pertumbuhan lebih inklusif.
Pada saat yang sama, BI bersama pemerintah daerah mempercepat digitalisasi melalui ETPD dan perluasan penggunaan QRIS hingga menjadikan seluruh pemda di Sulawesi Tenggara menjadi Pemda kategori Digital.
PTBI Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2025 juga dirangkaikan dengan penyerahan BI Sultra Award kepada 18 Mitra Strategis KPwBI Sultra yang secara aktif bersinergi dan berinovasi dalam memperkuat ketahanan dan kebangkitan ekonomi daerah Prov. Sultra selama tahun 2025.
Kedepannya, KpwBI Sultra akan senantiasa berkomitmen memberikan dedikasi terbaik untuk Provinsi Sultra melalui sinergi dan inovasi bersama Pemerintah Daerah dan berbagai stakeholders demi mewujudkan ekonomi daerah yang kuat dan berdaya saing.(red)











