Menu

Mode Gelap
Tiga Napi Korupsi di Sultra Dapat Asimilasi dari Pihak Ketiga, Salah Satunya Keponakan Gubernur Dari Kebun ke Gerbang Masa Depan: Menghadapi Cemohan dan Mencapai Impian Ridwan Bae: PT SCM dan Perkebunan Sawit Penyebab Banjir di Jalur Trans Sulawesi Korban Tenggelam di Pantai Nambo Ditemukan Meninggal Dunia Pembentukan Kaswara: Langkah Awal Kolaborasi Alumni SMP Waara

Daerah · 28 Mei 2025 13:48 WITA ·

Kontroversi PT SCM: Janji Palsu dan Dampak Lingkungan yang Mengancam


 Kondisi kali di Kecamatan Routa yang berubah warna menajdi merah diduga akibat aktivitas pertambangan PT SCM. Foto: Istimewa Perbesar

Kondisi kali di Kecamatan Routa yang berubah warna menajdi merah diduga akibat aktivitas pertambangan PT SCM. Foto: Istimewa

PENAFAKTUAL.COM – Aliansi Masyarakat Peduli Hukum (Ampuh) Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali membeberkan sederet persoalan yang terjadi di PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM), sebuah perusahaan yang seharusnya menjadi contoh bagi masyarakat Kabupaten Konawe.

Direktur Ampuh Sultra, Hendro Nilopo, mengungkapkan bahwa PT SCM dinilai tidak menepati janjinya untuk membangun smelter dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kecamatan Routa, Kabupaten Konawe.

“Sejak kapan pengelola kawasan industri butuh kuota RKAB, apalagi dengan jumlah yang fantastis mencapai 19 juta ton?” kata Hendro Nilopo dalam pernyataan resminya, dengan nada yang penuh kekecewaan.

PT SCM sebelumnya memaparkan rencana pembangunan smelter pengolahan limonit dan saprolit di Desa Lalomerui, Kecamatan Routa, serta pembangunan PLTS dan smelter PT Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP) di wilayah Matabuangga. Namun, hingga saat ini, tidak ada tanda-tanda pembangunan tersebut. Masyarakat Kabupaten Konawe pun merasa kecewa dan penasaran.

“Ini yang perlu dibuktikan oleh PT SCM, mana smelter pengolahan saprolit dan limonit di Desa Lalomerui? Mana smelter PT IKIP di wilayah Matabuangga? Dan mana PLTS yang dijanjikan itu?” tanya Hendro Nilopo dengan nada skeptis, sambil menatap tajam ke arah PT SCM.

Ampuh Sultra juga menyoroti bahwa PT SCM lebih memprioritaskan penambangan dan penjualan ore nikel ketimbang menepati janjinya.

Bahkan, penjualan ore nikel mentah oleh PT SCM ke Morowali, Sulawesi Tengah, dilakukan dengan dua metode, yaitu hauling langsung dan menggunakan pipa. Masyarakat Kabupaten Konawe merasa bahwa PT SCM hanya memanfaatkan sumber daya alam mereka tanpa memberikan manfaat yang maksimal.

“PT SCM sepertinya lebih fokus pada kegiatan penambangan dan penjualan ore nikel saja, tanpa progres pembangunan smelter seperti yang dijanjikan kepada pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Konawe,” ungkap Hendro Nilopo dengan nada yang penuh kekecewaan.

Kemudian, terjadinya banjir di Kelurahan Routa beberapa waktu lalu juga diduga merupakan dampak dari kegiatan pertambangan PT SCM. Oleh karena itu, Ampuh Sultra mewanti-wanti PT SCM untuk menghentikan praktik simbiosis parasitisme di Kecamatan Routa.

“Jangan mau enaknya saja! Ibaratnya PT. SCM merdeka, masyarakat berduka,” pungkas Hendro Nilopo dengan nada keras, sambil menuntut PT SCM untuk bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan.

Ampuh Sultra berharap agar pemerintah kembali mengevaluasi kuota RKAB PT SCM dan memastikan kehadiran PT SCM di Kecamatan Routa sebagai pengelola kawasan industri atau perusahaan tambang.

“Sekiranya Pemprov Sultra bisa memastikan, kehadiran PT SCM ini sebagai perusahaan tambang seperti pada umumnya atau sebagai pengelola kawasan industri. Sebab itu menentukan nasib puluhan ribu calon karyawan yang selama ini menantikan hadirnya smelter di Kecamatan Routa, Kabupaten Konawe”, tutupnya.

Dengan demikian, masyarakat Kabupaten Konawe dapat memperoleh manfaat yang maksimal dari kehadiran PT SCM.(red)

Artikel ini telah dibaca 51 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

IMB Gereja di Konsel Dipertanyakan, DPMPTSP: Harus Ada IMB/PBG Terlebih Dahulu

29 Mei 2025 - 11:36 WITA

Izin Industri atau Kedok Tambang? Rencana PT SIP di Bombana Menuai Kontroversi

28 Mei 2025 - 19:54 WITA

Dua Warga Binaan Rutan Kendari Diberikan Asimilasi, Apa Tujuannya?

27 Mei 2025 - 17:55 WITA

ASDP Gagal Tepati Janji: Pelayaran Tambahan Torobulu-Tondasi Batal, Publik Kecewa

27 Mei 2025 - 12:27 WITA

Krisis Pelayanan di Sultra: BEM UHO Desak Tanggung Jawab

27 Mei 2025 - 00:43 WITA

Sebanyak 1.909 PPPK Kemenag Sultra Dilantik, Kakanwil Tekankan Loyalitas dan Integritas

26 Mei 2025 - 23:00 WITA

Trending di Daerah