PENAFAKTUAL.COM – Sebagai representasi sah mahasiswa teknik seluruh Indonesia, Koordinator Pusat Keluarga Mahasiswa Teknik Indonesia (KMTI), Wahyu Hidayat, menyampaikan seruan terbuka kepada seluruh elemen strategis bangsa—khususnya sektor industri, pertambangan, teknologi informasi, dan lembaga pemerintahan—untuk menjalin kemitraan kolaboratif dalam rangka memperkuat kualitas sumber daya manusia teknik yang unggul, adaptif, dan progresif.
“Mahasiswa teknik hari ini bukan hanya pelaku akademik di dalam ruang kelas, tetapi adalah aktor perubahan yang siap menjadi mitra strategis dalam pembangunan nasional,” tegas Wahyu.
Ia menegaskan bahwa dunia industri dan institusi negara harus membuka ruang interaksi aktif dengan mahasiswa teknik, sebagai bagian dari upaya membangun ekosistem keteknikan yang responsif terhadap tantangan zaman, khususnya di tengah derasnya arus transformasi teknologi, digitalisasi, dan transisi energi hijau.
Dalam semangat ini, KMTI mengusung visi untuk menjadi jembatan sinergi antara dunia kampus dan dunia kerja, dengan mengedepankan program-program kolaboratif seperti pengembangan riset terapan di bidang teknologi industri dan sumber daya mineral, magang dan kerja praktik berbasis problem solving di kawasan industri dan tambang, keterlibatan mahasiswa dalam forum-forum konsultatif dan advokasi kebijakan pembangunan infrastruktur dan energi berkelanjutan, serta transfer knowledge antara praktisi, akademisi, dan mahasiswa melalui seminar, pelatihan, dan workshop berskala nasional.
KMTI juga mengajak pemerintah melalui kementerian teknis seperti Kementerian ESDM, Kementerian PUPR, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Kominfo untuk memfasilitasi ruang strategis bagi peran mahasiswa teknik sebagai mitra kritis dan konstruktif dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Kami tidak ingin menjadi generasi penonton. KMTI ingin membangun ruang partisipasi aktif bagi mahasiswa teknik untuk hadir di tengah proses pembangunan, dengan sikap kritis, inovatif, dan bertanggung jawab,” lanjutnya.
Dengan dasar itu, Koordinator Pusat KMTI membuka pintu selebar-lebarnya bagi dunia usaha, pelaku industri teknologi, badan usaha milik negara, startup teknologi, hingga institusi pengelola sumber daya alam, untuk bersama-sama menanamkan investasi pengetahuan, keahlian, dan nilai pada generasi muda teknik Indonesia.
“Mari kita satukan visi dan langkah: Membangun Indonesia dari disiplin ilmu teknik, melalui kemitraan inklusif yang mempertemukan dunia akademik, dunia industri, dan negara. Karena masa depan bangsa ini, sangat ditentukan oleh kecanggihan dan keberpihakan teknologi yang dikelola oleh insan teknik yang sadar tanggung jawab sosialnya.”(red)