Menu

Mode Gelap
Tiga Napi Korupsi di Sultra Dapat Asimilasi dari Pihak Ketiga, Salah Satunya Keponakan Gubernur Dari Kebun ke Gerbang Masa Depan: Menghadapi Cemohan dan Mencapai Impian Ridwan Bae: PT SCM dan Perkebunan Sawit Penyebab Banjir di Jalur Trans Sulawesi Korban Tenggelam di Pantai Nambo Ditemukan Meninggal Dunia Pembentukan Kaswara: Langkah Awal Kolaborasi Alumni SMP Waara

News · 12 Jul 2025 19:12 WITA ·

Janji Palsu? PT Daka Belum Penuhi Relokasi SDN 3 Lasolo: Debu Tambang Mengancam


 Lokasi SD Negeri 3 Lasolo Kepulauan. Foto: Istimewa Perbesar

Lokasi SD Negeri 3 Lasolo Kepulauan. Foto: Istimewa

KONAWE UTARA – Meski rencana merelokasi SD Negeri 3 Lasolo Kepulauan oleh PT Daka Group telah disuarakan sejak 2019, hingga kini realisasinya belum dilakukan. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran berkepanjangan terhadap dampak lingkungan dan pendidikan.

Pada Mei 2019, PT Daka menyampaikan rencana membangun 6 ruang kelas baru, perpustakaan, dan ruang guru di lokasi aman sebagai kompensasi relokasi sekolah yang berdiri di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Daka. Namun, hingga pertengahan Juli 2025, pelaksanaan relokasi belum dilakukan.

Kepala Desa Boedingi, Aksar, menuturkan bahwa relokasi masih dalam progres, PT Daka sudah menyiapkan tempat dan beberapa material seperti pasir dan lainnya.

“Sementara progres, tinggal tunggu arahan dari Dinas Pendidikan. Material pasir dan tempat sudah ada,” tuturnya.

Kepala Desa Boedingi berharap perusahaan segera melakukan relokasi, sebab melihat kondisi bangunan sekolah yang sudah tidak layak untuk digunakan proses belajar mengajar.

“Kondisi bangunan sudah tidak layak pakai, bulan ini saya sempat sampaikan ke HRD PT Daka agar segera melakukan relokasi,” ujar Aksar.

Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konut, Samir, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya belum melakukan peninjauan secara langsung maupun wacana relokasi.

“Belum pernah ditinjau. Senin saya tinjau,” jawab Ketua Komisi III DPRD Konut.

Aktivis lingkungan dari Lembaga Persatuan Pemuda Pemerhati Daerah (P3D) Konut menilai bahwa jika sekolah tetap beroperasi di area jetty bongkar muat ore nikel, akan memaparkan anak-anak pada debu tambang dan polusi visual, yang berpotensi memengaruhi kesehatan dan kenyamanan belajar.

“Aktivitas tambang dan bongkar muat perusahaan akan menghasilkan debu yang mengotori lingkungan sekolah sehingga anak-anak harus sering membersihkan ruangan sehingga proses belajar,” kata Ketua Umum P3D Konut, Jefri.

P3D mendesak untuk koordinasi segera antara PT Daka, Dinas Pendidikan, dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konut untuk memastikan jadwal dan lokasi relokasi. Sudah 6 tahun lebih sejak rencana relokasi dicetuskan, SDN 3 Lasolo masih bertahan di kawasan bahaya jetty tanpa relokasi. Jika implementasi terus tertunda, risiko kesehatan dan pendidikan siswa semakin urgensi untuk diatasi.

“Dimana perasaan pemerintah Konawe Utara melihat siswa-siswi SDN 3 Laskep melaksanakan belajar dengan suara klakson dumpt truck dan debu yang bertebaran, apakah ini yang dimaksud Indonesia menuju emas 2045?” ucap Jefri.(red)

Artikel ini telah dibaca 23 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Polres Muna Bekuk Pengedar Narkoba, Pelaku Beberkan Sumber dari Bos Pinang di Rutan Raha

15 Juli 2025 - 10:59 WITA

DPRD Sultra Tindaklanjuti Dugaan Perambahan Mangrove oleh PT Ifishdeco

7 Juli 2025 - 22:37 WITA

DPD KAI Sultra Sukses Gelar Kegiatan Sosial dalam Rangka HUT ke-17

30 Juni 2025 - 16:34 WITA

Prestasi Gemilang: Bupati Bombana Burhanuddin Raih Penghargaan Nasional

29 Juni 2025 - 12:55 WITA

Semangat Kebangkitan Nasional Menggema di Kanwil Kemenag Sultra

20 Mei 2025 - 15:45 WITA

MTF Kendari Diduga Lalai, BPKB Debitur Disandera Meski Cicilan Sudah Lunas Sejak 2021

15 Mei 2025 - 22:52 WITA

Trending di News