Menu

Mode Gelap
Parah! Aktivitas Tambang PT Timah Diduga Cemari Laut di Kabaena Menebak Arah Kasus Supriyani Tepis Isu Amplop Kepala Desa, Ketua APDESI Sultra Bentuk Satgas Anti Money Politik Oknum TNI AL di Kendari Diduga Hamili Kekasihnya, Korban Minta Keadilan! Diduga Lakukan Pengrusakan dan Penyerobotan, Warga Desa Tapuhaka Dipolisikan

Hukrim · 9 Mar 2023 10:07 WITA ·

Dua Tersangka Illegal Mining Diduga Dilepas, FPPH Sultra: Kami Menduga Kejari Konawe Masuk Angin


 Kantor Kejaksaan Negeri Konawe. Foto: Istimewa Perbesar

Kantor Kejaksaan Negeri Konawe. Foto: Istimewa

PENAFAKTUAL.COM, KENDARI – Forum Pemuda Peduli Hukum (FPPH) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) membuat surat terbuka yang di tujukan kepada Presiden dan juga Kejaksaan Agung Republik Indonesia.

Surat tersebut menyoal dugaan dibebaskannya terduga pelaku ilegal mining di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Antam Kabupaten Konawe Utara, oleh Kejaksaan Negeri Konawe.

Ketua FPPH Sultra Haslin Hata Yahya berharap surat tersebut bisa ditindaklanjuti oleh Pemerintah maupun Kejaksaan Agung.

“Surat itu karena kepercayaan kami kepada institusi Kejari Konawe sangat minim, makanya kami berharap surat itu bisa dibaca oleh penegak hukum maupun pimpinan Kejaksaan,” katanya saat di hubungi media ini, Rabu, 8 Maret 2023.

Dirinya menjelaskan, kasus tersebut bermula saat Tim Reskrim Polres Konawe berhasil menangkap dan menetapkan tersangka dua terduga pelaku ilegal mining. Namun ketika di limpahkan di Kejari Konawe kedua pelaku tersebut diduga dilepas. Bahkan salah satu dari terduga tersangka tersebut adalah Warga Negara Asing.

“Kami menduga, Kejari Konawe masuk angin sehingga mereka dilepas,” ungkapnya.

Kasat Reskrim Polres Konawe Utara IPTU Bheki Indra Kurniawan mengaku, telah melimpahkan berkas kedua terduga pelaku ilegal mining tersebut di Kejari Konawe.

“Soal penangkapan ilegal mining itu kita sudah melakukan proses, sudah lengkapi berkasnya semua, bahkan kita melakukan penangkapan di luar Kota, di Jakarta dan Surabaya, jadi untuk dua TSK itu sudah P21, sudah diserahkan semua di Kejaksaan bukan rananya kami lagi,” katanya melalui sambungan telepon.

Kedua tersangka tersebut kata dia, ditetapkan berdasarkan bukti-bukti yang kuat serta terbukti menggarap kawasan hutan lindung di wilayah IUP milik PT Antam.

“Mereka memang melakukan penambangan tanpa izin di kawasan hutan, di wilayah IUP PT Antam,” bebernya.

Perwira dua balak dipundak ini juga membenarkan jika salah satu terduga tersangka merupakan WNA.

“Tersangkanya inisial M, sama inisial CF. CF itu Warga Negara Asing,” katanya.

Sementara itu, Kasipidum Kejari Konawe, Marwan menyampaikan bahwa tidak ada pelaku ilegal mining yang dilepas oleh kejari konawe, proses hukum tetap berjalan sebagaimana hukum acara.

“Jadi tidak benar ada perkara ilegal mining yang dilepas demi hukum oleh kejari konawe. Semua perkara yang sedang kami tangani tetap berjalan sebagaimana hukum acara pidana,” ucapnya.

Editor: Husain

Artikel ini telah dibaca 45 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Polisi Diminta Periksa Sekdis PTSP Bombana Soal Tambang Batu Ilegal di Poleang Timur

13 Januari 2025 - 21:50 WITA

Diduga Pukul Mahasiswa, KAHMI Sultra Minta Mendagri dan Pj Gubernur Ganti Ridwan Badallah

13 Januari 2025 - 17:16 WITA

Kronologi Pembunuhan di Hotel Alvis Jaya Kendari, Korban Sempat Ajak Pelaku Miras

13 Januari 2025 - 10:28 WITA

Anggota DPRD Desak Polres Bombana Usut Tuntas Kasus Tambang Batu Ilegal di Desa Mambo

11 Januari 2025 - 15:54 WITA

Warga Wawonii Desak PT GKP Segera Hentikan Aktivitas Pertambangan

10 Januari 2025 - 23:21 WITA

Breaking News, Ada Mayat Laki-laki Ditemukan di Hotel Alfis Jaya Kendari

10 Januari 2025 - 21:38 WITA

Trending di Hukrim