Oleh:
La Ode Alwi Haidatul, S.P.
Ketua DPD APDESI Sultra
Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Tenggara 2024 merupakan momen penting bagi seluruh warga provinsi ini, terutama bagi masyarakat desa yang sering kali dipandang sebelah mata dalam proses politik. Desa, sebagai entitas terdepan dalam struktur masyarakat, memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam menentukan arah kepemimpinan Sulawesi Tenggara. Dengan mayoritas penduduk Sulawesi Tenggara tinggal di desa, suara dari komunitas pedesaan akan menjadi faktor penentu dalam pemilihan gubernur.
Lebih dari sekadar basis suara, desa di Sulawesi Tenggara adalah representasi dari kebutuhan nyata rakyat, terutama di sektor-sektor yang menjadi penopang kehidupan sehari-hari seperti pertanian, perikanan, dan pengelolaan sumber daya alam. Dalam konteks Pilgub, desa tidak hanya menjadi penonton dalam proses demokrasi, tetapi menjadi pemain utama yang akan menentukan siapa pemimpin yang akan membawa perubahan signifikan bagi provinsi ini. Pemimpin yang mampu mengidentifikasi dan merespons kebutuhan desa dengan kebijakan yang konkret akan mendapatkan dukungan kuat dari rakyat desa, yang pada akhirnya akan menentukan kemenangan dalam pemilihan gubernur.
Desa: Fondasi Pembangunan Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tenggara dikenal sebagai daerah yang memiliki potensi alam yang melimpah, namun sering kali, pembangunan terpusat hanya di kawasan perkotaan. Padahal, desa merupakan sumber daya yang sangat vital bagi ekonomi daerah, terutama di sektor agraris dan maritim. Desa-desa di Sulawesi Tenggara adalah tulang punggung bagi perekonomian provinsi ini, dan di sanalah kehidupan mayoritas penduduk berlangsung.
Sayangnya, dalam beberapa periode pemilihan sebelumnya, desa sering kali hanya dijadikan lumbung suara tanpa mendapatkan perhatian serius dalam pembangunan. Infrastruktur dasar seperti jalan, irigasi, dan akses listrik masih menjadi masalah besar di banyak desa di Sulawesi Tenggara. Pendidikan dan kesehatan di pedesaan juga masih tertinggal dibandingkan dengan kota. Kondisi inilah yang membuat desa semakin krusial dalam menentukan arah pembangunan melalui Pilgub. Pemilihan gubernur kali ini bukan sekadar siapa yang akan menduduki kursi kekuasaan, melainkan siapa yang benar-benar berkomitmen untuk membangun desa-desa dan memajukan seluruh provinsi.
Desa sebagai penentu kemenangan rakyat dalam Pilgub Sultra mengandung makna bahwa aspirasi masyarakat pedesaan harus menjadi prioritas utama bagi setiap calon gubernur. Mereka harus berani menyentuh masalah-masalah konkret yang dihadapi masyarakat desa, bukan sekadar mengumbar janji politik yang manis di permukaan. Pembangunan yang inklusif dan merata harus menjadi agenda utama bagi setiap calon pemimpin Sulawesi Tenggara.
Kekuatan Suara Desa dalam Kontestasi Politik
Pilgub Sulawesi Tenggara bukan hanya persoalan bagaimana memenangkan hati rakyat di kota, melainkan juga soal bagaimana mendekati masyarakat desa yang memiliki jumlah pemilih signifikan. Desa-desa di Sulawesi Tenggara secara konsisten memberikan kontribusi besar dalam pemilihan kepala daerah, dan kali ini tidak berbeda. Kekuatan suara desa, yang jumlahnya besar dan tersebar di seluruh wilayah provinsi, dapat menjadi faktor penentu kemenangan seorang calon gubernur.
Para pemilih di desa, meskipun sering kali dianggap kurang memiliki akses terhadap informasi yang cukup tentang politik, justru cenderung lebih kritis terhadap calon pemimpin. Mereka tidak sekadar memilih berdasarkan janji-janji politik, tetapi juga berdasarkan rekam jejak calon serta bukti nyata dari kepedulian terhadap desa. Oleh karena itu, calon gubernur yang ingin meraih kemenangan harus mampu menjalin hubungan langsung dengan masyarakat desa dan menunjukkan komitmen yang jelas dalam memperbaiki kondisi pedesaan.
Dalam konteks ini, desa sebagai penentu kemenangan rakyat berarti bahwa rakyat di desa memiliki peran kunci dalam menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin Sulawesi Tenggara. Mereka ingin pemimpin yang benar-benar peduli terhadap nasib desa, yang tidak hanya berfokus pada kepentingan elit di kota tetapi juga memperhatikan kebutuhan mendasar masyarakat pedesaan.
Pembangunan Desa sebagai Agenda Prioritas
Desa-desa di Sulawesi Tenggara memiliki potensi besar yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Sumber daya alam yang melimpah, tanah yang subur, dan perairan yang kaya seharusnya menjadi basis pengembangan ekonomi daerah. Namun, tanpa perhatian dan kebijakan yang tepat dari pemerintah provinsi, potensi ini akan terus tertinggal. Inilah mengapa desa harus menjadi fokus utama dalam setiap kebijakan pembangunan yang diusung oleh calon gubernur.
Pembangunan infrastruktur yang memadai di desa, seperti jalan yang layak, fasilitas pendidikan dan kesehatan, serta akses ke teknologi dan pasar, adalah kebutuhan mendesak yang harus segera diatasi. Selain itu, penguatan ekonomi lokal melalui program-program pemberdayaan desa, seperti pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), juga menjadi bagian penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Dalam Pilgub Sultra, calon gubernur harus memiliki visi yang jelas tentang bagaimana memajukan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru. Pembangunan desa tidak hanya tentang infrastruktur fisik, tetapi juga tentang pembangunan sumber daya manusia. Pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat desa akan membuka peluang bagi generasi muda desa untuk berkontribusi lebih besar dalam pembangunan daerah. Jika desa tidak mendapatkan perhatian serius dalam hal ini, maka kesenjangan antara kota dan desa akan semakin lebar, dan pembangunan Sulawesi Tenggara akan tetap terpusat pada kota.
Pemimpin yang Dibutuhkan Rakyat Desa
Pemilihan gubernur Sulawesi Tenggara 2024 harus menghasilkan pemimpin yang benar-benar berkomitmen terhadap pembangunan desa. Rakyat desa tidak membutuhkan pemimpin yang hanya mengunjungi desa saat kampanye, tetapi mereka butuh pemimpin yang siap membangun desa secara berkelanjutan dan menghadirkan solusi atas permasalahan yang telah lama dihadapi masyarakat pedesaan.
Pemimpin yang dibutuhkan desa adalah pemimpin yang memiliki keberanian untuk menempatkan desa sebagai prioritas utama dalam program kerjanya. Desa bukan hanya sekadar lumbung suara, tetapi merupakan fondasi yang harus diperkuat agar Sulawesi Tenggara dapat maju secara merata. Pemimpin yang visioner akan melihat desa sebagai pusat pertumbuhan baru yang bisa menjadi penggerak ekonomi lokal dan regional.
Selain itu, pemimpin yang dibutuhkan desa adalah pemimpin yang mau mendengarkan dan melibatkan masyarakat desa dalam pengambilan keputusan. Partisipasi aktif dari masyarakat desa dalam proses pembangunan sangat penting untuk memastikan bahwa kebijakan yang dibuat benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi mereka. Pemerintah yang inklusif dan transparan adalah kunci untuk membangun kepercayaan dan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat desa.
Desa sebagai Pilar Kemenangan dan Pembangunan
Pilgub Sulawesi Tenggara 2024 bukan hanya tentang siapa yang akan menjadi gubernur, tetapi juga tentang masa depan desa-desa di provinsi ini. Desa sebagai kunci penentu kemenangan rakyat menunjukkan betapa pentingnya peran masyarakat desa dalam proses politik dan pembangunan. Suara desa adalah suara rakyat yang menginginkan perubahan, dan perubahan itu hanya bisa terjadi jika pemimpin yang terpilih benar-benar berkomitmen untuk memajukan desa.
Desa di Sulawesi Tenggara memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan sosial yang lebih mandiri. Namun, untuk mewujudkan potensi tersebut, diperlukan pemimpin yang memiliki visi jangka panjang dan keberanian untuk mengambil tindakan nyata. Desa bukan hanya alat untuk meraih suara dalam pemilihan, tetapi juga fondasi pembangunan yang harus diberdayakan untuk menciptakan Sulawesi Tenggara yang lebih sejahtera dan maju.
Jika desa-desa di Sulawesi Tenggara mendapatkan perhatian dan prioritas yang mereka butuhkan, maka bukan hanya desa yang akan menang dalam Pilgub ini, tetapi seluruh rakyat Sulawesi Tenggara. Desa adalah kunci penentu kemenangan rakyat, dan suara mereka harus dihargai dengan kebijakan yang benar-benar membawa perubahan positif.**)