PENAFAKTUAL.COM – Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bombana mendukung program Bupati Bombana untuk menjadikan Kabupaten Bombana sebagai sentra produksi garam terbesar di Sulawesi Tenggara.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Muh Siarah, menyatakan komitmennya untuk mewujudkan program ini, terutama di Desa Wumbulasa, Kabaena Utara, yang memiliki potensi besar sebagai salah satu produksi garam.
Potensi dan Peluang
Desa Wumbulasa memiliki potensi besar sebagai sentra produksi garam karena memiliki sistem produksi yang dapat dilakukan setiap bulan menggunakan sistem UVI (Ultra Violet) dan terpal.
“Sistem Uvi ini kan setiap bulan bisa diproduksi karena tidak terpengaruh oleh cuaca, pengeringan pake sistem terpal dan Uvi (Ultra Violet) setiap saat bisa produksi,” kata Muh Siarah.
Permintaan garam konsumsi dan garam industri pengolahan sangat besar, namun terkadang tidak dapat dipenuhi oleh produksi lokal. Industri pengolahan ubur-ubur dan ikan asin di Kabaena membutuhkan pasokan garam yang dapat dipenuhi oleh produksi lokal.
Target dan Harapan
Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan swasembada garam konsumsi dan tidak mengimpor lagi pada tahun depan. Dinas Kelautan dan Perikanan berharap program ini dapat memperkuat sektor ekonomi berbasis kelautan, membuka peluang kerja baru, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan produksi garam rakyat.
Muh. Siarah berharap daerah Kabaena Utara, Desa Wumbulasa, tidak terkena dampak cemaran tambang sehingga produksi garam dapat berkelanjutan.
“Mudah-mudahan daerah Kabaena Utara, Desa Wumbulasa kedepannya tidak kena dampak cemaran tambang, sehingga produksi garam dapat berkelanjutan,” ungkapnya.
Dengan demikian, program ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir melalui pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) garam rakyat.(fan)