Menu

Mode Gelap
Tiga Napi Korupsi di Sultra Dapat Asimilasi dari Pihak Ketiga, Salah Satunya Keponakan Gubernur Dari Kebun ke Gerbang Masa Depan: Menghadapi Cemohan dan Mencapai Impian Ridwan Bae: PT SCM dan Perkebunan Sawit Penyebab Banjir di Jalur Trans Sulawesi Korban Tenggelam di Pantai Nambo Ditemukan Meninggal Dunia Pembentukan Kaswara: Langkah Awal Kolaborasi Alumni SMP Waara

Daerah · 14 Apr 2025 19:59 WITA ·

Bombana Siap Jadi Sentra Garam Sultra


 Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Muh Siarah. Foto: Istimewa Perbesar

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Muh Siarah. Foto: Istimewa

PENAFAKTUAL.COM – Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bombana mendukung program Bupati Bombana untuk menjadikan Kabupaten Bombana sebagai sentra produksi garam terbesar di Sulawesi Tenggara.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Muh Siarah, menyatakan komitmennya untuk mewujudkan program ini, terutama di Desa Wumbulasa, Kabaena Utara, yang memiliki potensi besar sebagai salah satu produksi garam.

Potensi dan Peluang

Desa Wumbulasa memiliki potensi besar sebagai sentra produksi garam karena memiliki sistem produksi yang dapat dilakukan setiap bulan menggunakan sistem UVI (Ultra Violet) dan terpal.

“Sistem Uvi ini kan setiap bulan bisa diproduksi karena tidak terpengaruh oleh cuaca, pengeringan pake sistem terpal dan Uvi (Ultra Violet) setiap saat bisa produksi,” kata Muh Siarah.

Permintaan garam konsumsi dan garam industri pengolahan sangat besar, namun terkadang tidak dapat dipenuhi oleh produksi lokal. Industri pengolahan ubur-ubur dan ikan asin di Kabaena membutuhkan pasokan garam yang dapat dipenuhi oleh produksi lokal.

Target dan Harapan

Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan swasembada garam konsumsi dan tidak mengimpor lagi pada tahun depan. Dinas Kelautan dan Perikanan berharap program ini dapat memperkuat sektor ekonomi berbasis kelautan, membuka peluang kerja baru, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan produksi garam rakyat.

Muh. Siarah berharap daerah Kabaena Utara, Desa Wumbulasa, tidak terkena dampak cemaran tambang sehingga produksi garam dapat berkelanjutan.

“Mudah-mudahan daerah Kabaena Utara, Desa Wumbulasa kedepannya tidak kena dampak cemaran tambang, sehingga produksi garam dapat berkelanjutan,” ungkapnya.

Dengan demikian, program ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir melalui pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) garam rakyat.(fan)

Artikel ini telah dibaca 132 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Kadin Sultra Dukung Raperda TJSLP: Transparansi CRS Pertambangan Diperlukan

20 November 2025 - 09:46 WITA

Polres Buton dan Polisi Kehutanan Selidiki Dugaan Ilegal Logging di Lambusango

19 November 2025 - 13:46 WITA

Peringatan World Prematurity Day 2025: RSUD Bahteramas Berikan yang Terbaik untuk Bayi Prematur

19 November 2025 - 13:38 WITA

RS Hermina Kendari Dituding Lalai, Pasien Gawat Darurat Meninggal

19 November 2025 - 13:14 WITA

BPIP dan KPOTI Berikan Pembinaan Lanjutan bagi Purna Paskibraka Duta Pancasila

17 November 2025 - 12:44 WITA

‘Green Mining’ Jadi Sorotan, Muhammadiyah Gelar Training Advokasi Lingkungan Hidup

16 November 2025 - 22:39 WITA

Trending di Daerah