Menu

Mode Gelap
Tiga Napi Korupsi di Sultra Dapat Asimilasi dari Pihak Ketiga, Salah Satunya Keponakan Gubernur Dari Kebun ke Gerbang Masa Depan: Menghadapi Cemohan dan Mencapai Impian Ridwan Bae: PT SCM dan Perkebunan Sawit Penyebab Banjir di Jalur Trans Sulawesi Korban Tenggelam di Pantai Nambo Ditemukan Meninggal Dunia Pembentukan Kaswara: Langkah Awal Kolaborasi Alumni SMP Waara

Daerah · 1 Jul 2025 16:47 WITA ·

Banjir Kembali Menghantui Kota Kendari: Warga Lepolepo Merasa Kecewa


 Warga terpaksa membuka pintu tanggul secara manual untuk mengeluarkan genangan banjir yang cukup besar. Foto: Istimewa Perbesar

Warga terpaksa membuka pintu tanggul secara manual untuk mengeluarkan genangan banjir yang cukup besar. Foto: Istimewa

PENAFAKTUAL.COM – Derita banjir kembali menghantui warga Kota Kendari, khususnya di wilayah Kelurahan Lepolepo, Kecamatan Baruga. Peristiwa tersebut terjadi setelah sejumlah pintu tanggul Sungai Wanggu jebol, mengakibatkan air meluap dan merendam permukiman warga. Puluhan rumah terdampak banjir dengan ketinggian air yang bervariasi, mulai dari setinggi mata kaki hingga mencapai lutut orang dewasa.

Salah satu warga terdampak, Sudirman, menyampaikan kekhawatirannya atas kondisi infrastruktur pengendali banjir yang dinilai sudah lama rusak namun tak kunjung diperbaiki oleh pihak terkait.

“Saya tinggal di Lepo-lepo sejak 2019, dan baru kali ini mengalami banjir separah ini. Tanggul di sini memang sudah lama rusak. Ada empat pintu tanggul yang jebol, jadi air dari Sungai Wanggu langsung masuk ke perumahan warga,” ujar Sudirman saat ditemui di lokasi banjir.

Warga terpaksa membuka pintu tanggul secara manual untuk mengeluarkan genangan banjir yang cukup besar.

“Kami warga gotong royong. Bahkan ada yang sampai menyelam untuk membuka pintu tanggul secara manual agar air bisa kembali mengalir ke saluran utama. Kalau tidak begitu, bisa lebih parah genangannya,” tutur Sudirman.

Warga mengaku kecewa karena selama ini upaya mereka menyampaikan keluhan terkait kondisi tanggul ke pihak pemerintah belum mendapatkan tanggapan konkret.

“Kami minta perhatian pemerintah agar memperbaiki pintu tanggul Sungai Wanggu, agar tidak terjadi lagi ke depan,” jelasnya.

Pintu tanggul penangkal banjir sebenarnya dirancang untuk menghalau luapan air sungai agar tidak masuk ke area padat penduduk. Namun ketika rusak dan dibiarkan terbuka, fungsinya justru menjadi bumerang.

“Kalau pintu tanggul tidak dirawat dan dibiarkan rusak, sama saja membiarkan banjir masuk ke rumah warga,” tegas Sudirman.

Warga berharap, kejadian ini menjadi pelajaran penting dan mendorong adanya perbaikan menyeluruh atas sistem tanggul Sungai Wanggu, termasuk pemeliharaan berkala.

“Kami tidak ingin menunggu ada korban jiwa dulu baru diperbaiki. Pemerintah harus lebih responsif dan hadir sebelum bencana datang,” tandasnya.(red)

Artikel ini telah dibaca 109 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

PT WIN Turunkan Excavator untuk Percepat Pembangunan Masjid Pondok Tahfiz di Parasi

12 Desember 2025 - 15:23 WITA

Bank Sultra Cabang Muna Apresiasi Pemdes Banggai Jadi Perintis Pembukaan Rekening Perangkat Desa

10 Desember 2025 - 16:20 WITA

Pondok Pesantren Imam Syafi’i Menjerit di Tengah Lubang Tambang PT IPIP

9 Desember 2025 - 20:35 WITA

HMI MPO Demo Soal Pembangunan Rumah Pribadi Gubernur, DPRD Sultra Bungkam

7 Desember 2025 - 18:28 WITA

SBSI Kendari Desak CV Duta Setia Bayar Kompensasi 12 Pekerja

7 Desember 2025 - 18:17 WITA

Warga Protes Penghargaan “Pin Emas” Kepada Polda Sultra

5 Desember 2025 - 20:10 WITA

Trending di Daerah