PENAFAKTUAL.COM – Aliansi Masyarakat Peduli Hukum (Ampuh) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyoroti kuota RKAB sebesar 19 juta metrik ton yang diberikan kepada PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM). Pasalnya, kehadiran PT SCM adalah untuk membangun smelter, bukan untuk menambang dan menjual ore nikel.
Direktur Ampuh Sultra, Hendro Nilopo, mengungkapkan bahwa janji PT SCM adalah membangun pengolahan limonit dan saprolit di Desa Lalomerui, Kecamatan Routa, Kabupaten Konawe, bukan menambang dan menjual ore nikel. Namun, fakta yang terjadi justru PT SCM lebih terlihat fokus menambang dan menjual ore nikel ke smelter Morowali daripada membangun smelter seperti yang dijanjikan sebelumnya.
“PT SCM ini mesti diperjelas maksud dan tujuannya, mau menambang dan menjual ore saja atau serius mau membangun smelter? Jangan sampai penambang bertopengkan janji smelter lagi,” ucap Hendro, Senin, 26 JAnuari 2025.
Menurut Hendro, jika tujuan utama adalah membangun smelter seperti yang dijanjikan sebelumnya, maka manajemen PT SCM seharusnya fokus pada pembangunan smelter, bukan menambang dan menjual ore. Terlebih lagi, manajemen PT SCM juga menjanjikan pembangunan smelter PT Indonesia Konawe Industri Park (IKIP) di wilayah Matabuangga, Kecamatan Routa, Kabupaten Konawe.
“Di Sultra ini sudah banyak praktik-praktik seperti ini, di mana perusahaan memberi iming-iming pembangunan smelter kepada masyarakat, tetapi pada akhirnya mereka hanya menambang. Pada akhirnya, kandungan ore habis, smelter nihil,” tegas Hendro.
Hendro mengatakan bahwa masyarakat Sultra sudah kenyang dengan janji-janji smelter, sehingga jika PT SCM benar-benar ingin membangun smelter, maka sudah saatnya untuk dibuktikan dengan fakta di lokasi.
“Kami hanya butuh komitmen, serius mau membangun smelter atau hanya mau menambang dan menjual ore saja. Jangan sampai ore habis, smelter juga nihil. Jadi, mesti ada pembuktian di lapangan,” terangnya.
Terakhir, Ampuh Sultra menantang manajemen PT SCM untuk terbuka dan mempresentasikan sudah sejauh mana progres pembangunan dua smelter di Kecamatan Routa.
“Coba PT SCM buka ke publik, sudah sejauh mana progres pembangunan smelter di Routa? Agar masyarakat juga yakin bahwa smelter yang dijanjikan oleh PT SCM benar ada. Jangan sampai seperti yang di kabupaten sebelah, ore habis, smelter nihil,” tutupnya.(red)