PENAFAKTUAL.COM, KENDARI – Salah satu organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah, dalam waktu dekat akan menyelenggarakan Musyawarah Wilayah (Musywil) ke-8. Musywil merupakan pertemuan dan perhelatan organisasi terbesar di Muhammadiyah setelah Muktamar.
Ketua Panitia Musywil, Eka Paksi, mengatakan bahwa selain bertujuan mengevaluasi kinerja dan capaian organisasi, Musywil ini digelar untuk memilih pengurus baru, sebab kepengurusan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Tenggara (Sultra) periode 2015-2022 sudah berakhir.
Menurut Eka sejatinya Musywil ini dilaksanakan pada tahun 2020, namun karena pada tahun tersebut Indonesia masih berada dalam situasi darurat pendemi Covid-19, maka secara nasional kepengurusan Muhammadiyah di seluruh Indonesia ditambah masa pengabdiannya yang sebelumnya 5 (lima) tahun menjadi 6 (enam) tahun.
“Musywil Muhammadiyah kali ini sebagaimana tahun-tahun sebelumnya diselenggarakan bersama dengan Musywil Aisyiyah dan direncanakan berlangsung selama 3 (tiga) hari dimulai pada tanggal 10-12 Maret 2023 di Kendari”, terang Eka Paksi dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 9 Maret 2023.
Sebagai ajang Musywarah terbesar tingkat wilayah Sultra, Musywil ke-8 Muhammadiyah akan dihadiri oleh perwakilan dan atau utusan dari 16 Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Sultra.
Berdasarkan aturan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Muhammadiyah, Musywil dihadiri oleh 4 orang anggota PDM ditambah 2(dua) wakil Pimpinan Cabang (PCM). Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh peninjau. Peninjau adalah mereka yang dapat menyaksikan/mengikuti Musywil secara langsung namun tidak memiliki hak pilih dalam pemilihan calon Pimpinan Wilayah Muhammadiyah.
Peserta peninjau adalah anggota Muhammadiyah yang diundang khusus oleh Pimpinan Wilayah. Mereka antara lain Pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) seperti Badan Pembina Harian (BPH) pada perguruan tinggi Muhammadiyah, Rektor dan para wakilnya, Dekan, Kepala Sekolah dan lainnya yang mendapat undangan secara khusus.
Musywil 8 Muhammadiyah akan dibuka secara resmi oleh Ketua Pimpinan Pusat Dr.H, Tawfiqurrahman, SP.N pada tanggal 10 Maret 2023 pukul 20.00 malam. Acara pembukaan akan dilakukan di Ball Room Hotel Azizah, demikianpula sidang-sidang akan pusatkan di Hotel Azizah. Sementara untuk penginapan peserta bertempat digedung BPMP Sulawesi Tenggara.
Musywil sebagai salah satu mekanisme suksesi kepemimpinan memantik perhatian sejumlah pihak. Mengingat Muhammadiyah adalah organisasi dengan asset yang cukup besar. Sebagai bayangan dari kebesaran organ ini untuk konteks Sultra, Muhammadiyah kini memiliki 7 (tujuh) perguruan tinggi. Di antaranya Universitas Muhammadiyah Kendari yang merupakan universitas swasta terbaik di Sultra dan atau sebagai peraih penghargaan terbanyak dari LLDIKTI wilayah IX.
Eka menyebutkan proses pemilihan di Muhammadiyah sangat demokratis, apalagi organisasi ini tidak mengenal “darah biru” seperti pada sebagian organisasi Islam lainnya. Egalitarianism (persamaan) menjadi ciri khas dari organ ini sehingga semua anggota memiliki hak yang sama untuk dipilih.
Lebih lanjut Eka menyebutkan, proses penjaringan calon pemimpinan dilakukan secara ketat dan berjenjang. Diawali dengan pengusulan nama oleh masing-masing 4 (empat) orang anggota Musypimwil wakil PDM dan Pimpinan Wilayah yang terdiri dari 75 orang. Masing-masing mengajukan 13 orang dari anggota Muhammadiyah yang mereka pandang layak dan harapkan menjadi pimpinan.
Berdasarkan data yang masuk pada Panitia Pemilihan (Panlih) terdapat 94 nama yang diusulkan. Nama-nama tersebut oleh Panlih diminta kesediannya, dan dari 94 nama hanya 50 orang yang menyatakan bersedia untuk dicalonkan. Mereka yang bersedia kemudian diverikasi oleh Panlih; tentang keanggotaannya di Muhammadiyahdan harus dipastikan, tidak terlibat pada organ/yayasan yang memiliki Amal Usaha seperti Muhammadiyah dan tidak berasal atau bukan anggota Parpol tertentu.
Dari hasil verivikasi, hanya 46 orang yang dinyatakan memenuhi syarat. 46 orang calon tersebut akan dipilih pada arena Musyawarah Pimpinan Wilayah (Musypimwil) pada hari Jum’at pukul 8.00. Dimana setiap pemegang hak suara akan memilih 39 orang dari 46 orang calon sementara. 39 nama teripilih di Musypimwil selanjutnya akan dipilih ulang pada arena Musywil tanggal 12 Maret 2023.
Dimana setiap pemegang hak suara akan memilih 13 orang dari 39 nama calon yang ada. Karena menggunakan sistem formatur, maka pemilik suara terbanyak tidak secara otomatis menjadi ketua, kecuali bila yang bersangkutan bersedia untuk memegang amanah sebagai ketua. Jika pemilik suara terbanyak tidak bersedia, maka 13 orang formatur bermusyawarah untuk menetapkan 1 (satu) diantara mereka untuk menjadi ketua.
Ketua Panlih, Sainudin yang dihubungi secara terpisah menyebutkan, pemegang hak suara pada Musywil 8 sebanyak 203 orang. Dan adapun proses pemilihan akan dilakukan dengan menggunakan e-Voting.
Sainudin menuturkan bahwa seluruh perangkat teknologi yang dibutuhkan untuk e-Voting telah didesain secara apik oleh TIM IT Universitas Muhammadiyah Kendari sejak 2 (dua) bulan lalu.Penggunaan sistem e-Votingsesunggunya bukanlah hal barudi Muhammadiyah. Sistem ini telah dilakukan sejak Muktamar th. 2010 di Yogyakarta.
Pilihan menggunakan e-Voting selain lebih simple juga untuk mengedukasi dan atau memberi contoh bahwa sistem ini layak untuk dipertimbangkan dalam sistem peilihan di negeri ini sekaligus membuktikan bahwa Muhammadiyah adalah organ Islam modern berkemajuan.(***)