KENDARI — Kecelakaan kerja kembali mengguncang kawasan industri pertambangan nikel di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Seorang pekerja PT Tiran yang berprofesi sebagai pengemudi dump truck mengalami patah tulang pada kaki setelah kendaraannya terjatuh ke dalam jurang pada Jumat, 12 Desember 2025. Insiden ini langsung menarik perhatian Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Kota Kendari.
Ketua SBSI Kota Kendari, Iswanto Sugiarto, menilai kecelakaan tersebut memiliki keterkaitan kuat dengan minimnya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan PT Tiran.
“PT Tiran ini perusahaan besar. Sangat disayangkan jika penerapan K3 di perusahaan tersebut justru minim,” ujar Iswanto dalam keterangannya kepada awak media, Selasa, 16 Desember 2025.
Iswanto menambahkan bahwa SBSI akan meminta Binaan Pengawas Tenaga Kerja dan K3 (Binwasnaker K3) Provinsi Sulawesi Tenggara serta Desk Ketenagakerjaan Polda Sultra untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap Sistem Manajemen K3 (SMK3) di PT Tiran, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012. Selain itu, serikat buruh mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum memeriksa keberadaan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) di PT Tiran, yang bersifat wajib berdasarkan Permenaker Nomor PER.04/MEN/1987.
“Insiden ini terkesan tidak terbuka ke publik, sehingga patut diduga perusahaan tidak melakukan pemeriksaan kendaraan secara berkala sebelum beroperasi,” kata Iswanto.
Ia menuding adanya kelalaian dalam pelaksanaan uji riksa kendaraan sebelum operasional angkut muat ore nikel.
SBSI Kendari menegaskan akan mendorong keterlibatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sultra bersama Desk Ketenagakerjaan Polda Sultra untuk melakukan pemeriksaan dan penindakan tegas terhadap dugaan pelanggaran K3 di PT Tiran. Tidak hanya itu, serikat buruh berencana membawa persoalan ini ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sultra melalui mekanisme Rapat Dengar Pendapat (RDP).
“Kami akan meminta RDP, bahkan jika diperlukan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) untuk mengusut tuntas persoalan kecelakaan kerja di PT Tiran,” tegas Iswanto.
Ia berharap langkah tegas dari pemerintah dan aparat penegak hukum dapat memperbaiki penerapan K3 di sektor pertambangan, khususnya di Konawe Utara, sehingga angka kecelakaan kerja di wilayah tersebut dapat diminimalkan.
Hingga berita ini ditayangkan, awak media masih berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak terkait.(sri)












