PENAFAKTUAL.COM – Danden POM XIV/3 Kendari, Letkol CPM Haryadi Budaya Pela, mengonfirmasi bahwa kasus penganiayaan di Polsek Tiworo Tengah yang diduga melibatkan dua oknum TNI telah naik ke tahap penyidikan.
“Masih dalam proses penyidikan karena koneksitas perkara nya,” kata Haryadi saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp pada Selasa, 13 Mei 2025.
Haryadi juga menambahkan bahwa kedua oknum TNI tersebut masih dalam penahanan pihaknya. “Sampai saat ini masih di tahan,” tambahnya.
Menurut Haryadi, kedua oknum TNI tersebut melakukan aksi pengeroyokan tanpa pengaruh alkohol, melainkan karena spontanitas dan hubungan keluarga dengan pelaku dari masyarakat.
“Tidak ada pengaruh alkohol, karena spontanitas saja karena ada hubungan keluarga (dengan pelaku dari masyarakat) saja,” pungkasnya.
Insiden penganiayaan ini terjadi pada malam takbiran Idulfitri 1446 Hijriah, sekitar pukul 00.30 WITA, di depan kantor Polsek Tiworo Tengah, Desa Wapae. Berdasarkan informasi, peristiwa bermula saat anggota kepolisian sedang melakukan pengamanan malam takbiran dan sejumlah warga kedapatan menggeber-geber sepeda motor.
Ketika petugas mencoba mengamankan mereka, situasi tiba-tiba berujung pada aksi pemukulan terhadap beberapa anggota kepolisian. Dalam insiden tersebut, diduga empat anggota polisi mengalami luka-luka, termasuk Kapolsek Tiworo Tengah, IPDA M Saleh.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi mengenai kondisi para korban maupun tingkat keparahan luka yang mereka alami. Pihak kepolisian dan Polisi Militer (POM) masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kasus ini.(red)








