PENAFAKTUAL.COM, MUNA – Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Wuna, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dibawah naungan Yayasan Perguruan Tinggi Wuna (YPTW) masih menuai polemik dikalangan mahasiswa.
Pengalihfungsian Rumah Susun Sewa Mahasiswa (Rusunawa) oleh Birokrasi Kampus dan tidak dibenahinya bangunan untuk proses perkuliahan merupakan kerugian yang dialami mahasiswa STIP Wuna.
Hal itu diduga akibat pembiaran dan tidak adanya evaluasi yang dilakukan oleh Penyelenggara dalam hal ini Pembina YPTW, Ridwan Bae dan Ketua YPTW, Uking Djassa kepada Ketua STIP Wuna, Rochmady.
“Akibat dibiarkan dan tidak ada evaluasi kepada birokrasi, sehingga Rusunawa yang seharusnya diperuntukan untuk kami mahasiswa penerima Bidikmisi dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, sampai saat ini masih menjadi Kantor Birokrasi,” kata Sulaeman, salah satu mahasiswa STIP Wuna kepada awak media, Rabu 18 Oktober 2023.
Sulaeman mengungkapkan, sejak Bulan Januari 2023, Pembina YPTW, Ridwan Bae dan Ketua YPTW, Uking Djassa sudah mengetahui kondisi Rusunawa yang dialih fungsikan sebagai kantor oleh birokrasi STIP Wuna, namun sampai saat ini masih belum dikembalikan fungsinya.
“Pada saat itu, kami Aliansi Mahasiswa STIP Wuna demo birokrasi Kampus dan Pak Ridwan Bae itu sempat berkomentar di media online, beliau mengaku terkejut dan akan memberi teguran keras kepada pihak kampus, namun kenyataannya sampai hari ini Rusunawa masih dijadikan kantor,” ujarnya.
Ketua PK PMII STIP Wuna itu mengaku, tidak ada satupun mahasiswa penerima bantuan yang ditempatkan di bangunan tiga lantai itu. Menurutnya, bangunan yang dibangun melalui program Pemerintah Pusat itu hanya jadi tempat birokrasi kampus, sehingga bila terjadi kerusakan cepat dibenahi dan diperbaiki.
“Sudah lama Rusunawa itu diresmikan, tapi kami mahasiswa penerima bantuan tidak pernah rasakan manfaatnya, hanya pihak kampus yang menikmati,” terangnya
Dirinya menjelaskan, Birokrasi STIP Wuna diduga hanya perhatikan bangunan Rusunawa, tanpa membenahi bangunan lainnya, sehingga bangunan yang menjadi ruangan untuk menjalani proses perkuliahan mahasiswa diduga dibiarkan terbengkalai.
“Bangunan lainnya yang diduga sudah tidak layak untuk dijadikan tempat perkuliahan, tetap dibiarkan dan tidak diperbaiki, sehingga selain Rusunawa, kini kami mahasiswa, kembali dirugikan oleh gedung perkuliahan,” tuturnya.
Olehnya itu, Sulaeman meminta kepada Pembina YPTW, Ridwan Bae untuk turun langsung menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Kampus STIP Wuna, sebab persoalan tersebut sudah berlarut-larut dibiarkan.
“Kami mahasiswa, berharap kepada Pak Ridwan Bae bisa masuk kampus untuk berdialog, sekaligus melihat langsung kondisi kampus STIP Wuna. Pak Ridwan Bae harus turun tangan untuk selesaikan, karena ini masalah urgent”, tutupnya.
Penulis: Nursan