Oleh: Laode Abdul Wahid
Ketua Himpunan Mahasiswa Kewirausahaan, Institut Teknologi Bisnis dan Kesehatan Muhammadiyah Muna Barat
Begitu meriahnya. Begitu menghiburnya. Begitu antusiasnya masyarakat menyaksikan malam puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Muna Barat yang ke 9. Terlebih, ada artis yang menggelar konser sebagai penghibur. Hadir Band Govinda yang salah satu anggotanya adalah Jeje yang tengah naik daun di publik. Juga ada Mitha Talahatu sang penyanyi Ambon yang lagu-lagunya cukup populer di kalangan masyarakat Muna Barat.
Sebelum malam puncak, masih dalam rangkaian peringatan HUT Mubar, satu hari sebelumnya pun di gelar kegiatan “Jelajah Alam Muna Barat” yang pesertanya adalah sekumpulan komunitas motor trail. Seakan mengisyaratkan medan jalan di Muna Barat sangat ideal untuk lintasan motor trail.
Penulis sendiri sangat menyangkakan, mestinya lintasan “Jelajah Alam Muna Barat” berpusat saja di Pantai Pajala , Kecamatan Maginti. Sebab akses jalan poros menuju Pajala yang merupakan salah satu obyek wisata daerah memang sangat tepat untuk jadi lintasan motor trail. Penuh lubang, yang bila datang hujan yang berkepanjangan, masyarakat sekitar bisa saja memfungsikannya untuk beternak lele di tengah jalan. Jadi, tidak akan menyesal para pemotor trail untuk mencoba melintasi jalur ini.
Sekali lagi begitu meriah. Yang membuyarkan ingatan petani sejenak, bahwa harga bibit komoditas dan pestisida kian membumbung tinggi, ditambah akses mendapatkan pupuk subsidi kian sulit sedangkan di kala waktu panen, harga yang didapat petani begitu mengecewakan.
Ternyata benar-benar meriah. Pun banyak pemuda-pemudi kita, yang tengah memeras keringat di daerah lain ikut merespon postingan-postingan media sosial yang menggambarkan begitu meriahnya konser malam puncak HUT Muna Barat. Padahal mereka sebenarnya ingin turut hadir. Tapi, apalah daya Muna Barat belum ramah untuk jadi tempat menetapnya Pemuda-pemudi kita. Demi mengejar penjaminan masa depan, banyak dari Pemuda-pemudi kita terpaksa rela meninggalkan Muna Barat.
Sebagai bagian dari pemuda, penulis sangat tertarik untuk mengulas ihwal nasib pemberdayaan pemuda di Muna Barat. Hingga di usia yang ke 9, program-program strategis yang memberdayakan pemuda belum ada yang nampak hasilnya. Terkhusus di bidang wirausaha dan di bidang pertanian.
Padahal secara nasional, Indonesia butuh mencetak jutaan wirausaha baru demi menuju negara maju. Sebagaimana diketahui, sejauh ini hanya sebesar 3,47 % dari penduduk Indonesia yang bergerak di sektor wirausaha. Mestinya, harus ada program strategis daerah yang memberdayakan pemuda untuk bergerak di sektor wirausaha sehingga dapat menekan pemuda-pemudi kita untuk tidak meninggalkan Muna Barat.
Di bidang pertanian, Indonesia dewasa ini mengalami krisis jumlah petani muda. Profesi petani masih didominasi oleh kalangan tua. Begitu pun Muna Barat sektor pertanian merupakan bidang yang paling banyak menyerap lapangan kerja bagi masyarakat. Tentunya agar terjadi penetrasi inovasi yang signifikan di bidang pertanian, tiada salah bila kaum muda mesti digerakkan melalui program strategis untuk terjun di bidang pertanian.
Meskipun demikian penulis tidak menafikan , adanya gebrakan inovasi dari Pj. Bupati Muna Barat, diantaranya sudah melahirkan program kerjasama dengan BRI untuk mensubsidi bunga pinjaman bagi pelaku UMKM, guna menunjang pengembangan UMKM. Pun di Bidang pertanian beberapa bulan lalu Pj. Bupati Muna Barat telah memberi bantuan bangunan pengairan kepada salah satu petani milenial Muna Barat.
Namun, terobosan-terobosan dari Pj. Bupati Muna Barat tadi, belum mampu mengurangi laju migrasi pemuda-pemudi kita untuk mencari penghidupan di luar Muna Barat. Maka dari itu, diperlukan program-program strategis daerah yang berpihak kepada pemuda. Layaknya Program Wirausaha Baru di Kota Depok yang memberikan pelatihan, pendampingan usaha, klinik bisnis, dan akses perizinan usaha, akses pemasaran usaha, dan akses pemodalan kepada pesertanya. Atau tidak seumpama Program Cetak 5000 Petani Milenial Jawa Barat, yang menyediakan lahan, akses permodalan, dan akses pemasaran kepada peserta program.
Kenapa pemuda Muna Barat mesti diberdayakan? Karena golongan pemuda memiliki keunggulan ketimbang kaum tua, baik dari segi keinginan untuk belajar, keinginan berinovasi maupun adaptasi terhadap perkembangan zaman. Apabila keunggulan-keunggulan ini dapat dimaksimalkan oleh para pemegang kebijakan, tentunya dapat mempercepat kemajuan Muna Barat.(**)