Menu

Mode Gelap
Ridwan Bae: PT SCM dan Perkebunan Sawit Penyebab Banjir di Jalur Trans Sulawesi Korban Tenggelam di Pantai Nambo Ditemukan Meninggal Dunia Pembentukan Kaswara: Langkah Awal Kolaborasi Alumni SMP Waara Bupati Bombana Burhanuddin Lantik Sunandar A Rahim sebagai Pj Sekda Tujuh Kapolres di Sulawesi Tenggara Berganti

Daerah · 25 Mei 2023 19:03 WITA ·

Tidak Berfungsi dan Hanya Merusak Lahan Warga, Proyek P3A di Desa Labulubulu Ditolak

 
Hasil pekerjaan proyek P3A di Desa Labulu-bulu Kabupaten Muna. Foto: Tim PENAFAKTUAL.COM Perbesar

Hasil pekerjaan proyek P3A di Desa Labulu-bulu Kabupaten Muna. Foto: Tim PENAFAKTUAL.COM

PENAFAKTUAL.COM, MUNA – Polemik pembangunan saluran irigasi Perkumpulan Petani Pemakai Air (PPPA) di Desa Labulu-bulu Kecamatan Parigi Kabupaten Muna kembali di soal warga.

Jika sebelumnya proyek tersebut dianggap tidak berguna karena terbengkalai dan tidak berfungsi sama sekali, kali ini warga kembali menolak rencana pengerjaan proyek yang bersumber dari program aspirasi itu.

Penolakan itu lantaran ada salah satu warga Desa Labubulu yang tidak mengizinkan lahan persawahan miliknya dilalui pengerjaan proyek tersebut.

“Untuk apa dikerja salurang begini, kasih rusak-rusak saja lahan, coba lihat sudah berapa proyek yang begini disini, apa manfaatnya,? tidak ada gunanya hanya kasih untung saja yang kerja,” kata Gede Subrata salah satu warga yang tidak mau lahannya dilalui proyek P3A kepada media ini, Rabu, 25 Mei 2023.

Gede Subrata salah satu warga yang tidak mau lahannya dilalui proyek P3A. Foto: Tim PENAFAKTUAL.COM

Dirinya lanjut dia, tidak ada niatan menolak program pemerintah seperti saluran P3A ini, hanya saja proyek tersebut belum tepat dikerjakan saat ini. Terlebih lagi memang telah banyak hasil pekerjaan yang selama ini dikerjakan tidak terpakai alias terbengkalai begitu saja.

“Kita ini tidak menolak program pemerintah, tapi kita liat juga manfaatnya coba lihat sudah berapa hasil pekerjaan yang terpakai, di lahanku saja ada satu, sekarang lagi mau di kerja lagi di lahanku, untuk apa itu, kasih rusak saja lahan lagi,” tegasnya.

Lebih lanjut tokoh masyarakat Bali di Desa Labulubulu ini mengaku heran dengan sikap Pemerintah yang terkesan membiarkan program yang dianggap belum tepat di kerjakan saat ini.

“Disini itu yang begini ada terus setiap tahun, sudah banyak sekali tapi tidak ada gunanya, kita juga heran maunya Kepala Desa juga jangan terima-terima saja terus,” jelasnya.

Untuk dirinya kata dia, dengan tegas menolak proyek Aspirasi yang di kerjakan oleh kelompok tani ini lewat lahan miliknya.

“Tidak ada mas, mau kasih tau Pa Desa kh, pa Camat kh, mau panggil Bupati kh, mau panggil polisi, suruh datang disini kita bicara, saya tidak maukan lahanku, untuk apa,? mereka saja yang enak petani tidak pernah menikmati,” kesalnya.

“Sudah banyak, ini saja ada dua lagi katanya yang mau di kerja sekarang ini, satu titik nya di lahanku, tapi untuk apa?. Disini itu bukan saluran cacing begini yang dibutuhkan sekarang tapi induknya,” tutupnya.

Penulis: Tim Redaksi PENAFAKTUAL.COM

Artikel ini telah dibaca 209 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Jalan Lampareng 2 di Kendari Terkesan ‘Anak Tiri’, Warga Merasa Diabaikan

18 April 2025 - 22:33 WITA

DPRD Kendari Soroti Penjualan Minol Dekat Fasilitas Umum

18 April 2025 - 20:54 WITA

Pemuda Laea Tolak PT Bumi Silika Bombana, Lindungi Bukit Teletubbies

18 April 2025 - 15:45 WITA

Ridwan Bae: Prabowo Respon Cepat, Jalan di Konawe Utara Segera Diperbaiki

18 April 2025 - 15:26 WITA

WALHI Sultra Tolak Jetty Soropia: Proyek Elit yang Ancam Ekosistem

18 April 2025 - 15:14 WITA

Kades Absen dan Sering Abaikan Hirarki, Bupati Muna Barat Geram

18 April 2025 - 14:13 WITA

Trending di Daerah