Menu

Mode Gelap
Tiga Napi Korupsi di Sultra Dapat Asimilasi dari Pihak Ketiga, Salah Satunya Keponakan Gubernur Dari Kebun ke Gerbang Masa Depan: Menghadapi Cemohan dan Mencapai Impian Ridwan Bae: PT SCM dan Perkebunan Sawit Penyebab Banjir di Jalur Trans Sulawesi Korban Tenggelam di Pantai Nambo Ditemukan Meninggal Dunia Pembentukan Kaswara: Langkah Awal Kolaborasi Alumni SMP Waara

Daerah · 5 Feb 2023 11:02 WITA ·

Pengawas PT Agung Beton Akui Warga Petoaha Sering Keluhkan Debu dan Suara Bising


 PT Agung Beton. Foto: Husain Perbesar

PT Agung Beton. Foto: Husain

PENAFAKTUAL.COM, KENDARI – Pengawas Lapangan PT Agung Beton, Hermawan mengakui jika pihaknya kerap menerima keluhan masyarakat Kelurahan Petoaha, Kecamatan Nambo, Kota Kendari terkait dengan adanya debu yang bertebaran dan suara bising sebagai akibat dari aktivitas PT Agung Beton.

“Iya sering pak, mulai dari debu, mobil lalu lalang, mereka sudah ke kantor segala macam tapi nda tau bagaimana keputusannya itu”, kata Hermawan saat ditemui di lokasi PT Agung Beton baru-baru ini.

“Kalau bulan lalu sudah berapa kali, tapi sebelum-sebelumnya nda terlalu ini. Cuman terkadang masalah debu”, tambahnya.

Lanjut Hermawan, masyarakat Petoaha sering datang ke lokasi PT Agung Beton untuk meminta pihak perusahaan agar melakukan penyiraman jalan supaya debu mobil truk yang lalu lalang tidak bertebaran.

“Mereka sering ke sini, (lokasi kegiatan PT Agung). Kalau terlambat penyiraman biasa mobil di palang. Akhirnya kita siram lagi”, terang Hermawan.

Ia juga mengungkapkan bahwa aktivitas PT Agung Beton hampir 24 jam jika ada permintaan dari proyek yang sedang melakukan pengecoran. Sebab, aktivitas pengecoran tidak bisa berhenti jika belum selesai.

“Kalau masalah pengecoran pak yah paham lah, nda bisa putus. Apa lagi kalau ring-ring balok. Terkadang mereka minta pak tolong kejar lagi. Jadi kalau ada permintaan dari lapangan tidak sampai 24 jam tapi menghampiri. Tergantung permintaan dari lapangan”, jelasnya.

“Kalau kami rutin jalan yah setiap hari kita siram. Cuman kadang ada keterlambatan karena mobil cuman satu yang kita pake”, ungkap Hermawan.

Salah satu ibu rumah tangga yang bermukim di dekat lokasi PT Agung Beton mengatakan bahwa tidak sedikit masyarakat Kelurahan Petoaha mengeluhkan suara masalah debu dan suara bising akibat aktivitas dari PT Agung Beton.

“Banyak yang sering mengeluh. Ini anakku sakit-sakitan, batuk. Disini rata-rata orang batuk. Gara-gara banyak limbah aspal, abu batu”, ungkap Ibu Sari (39) saat diwawancarai media ini.

“Maunya kita itu, kita tidak larang masalah jalan ini dipakai tapi harus disiram debunya. Karena kita bukan hewan, manusia. Sama-sama ji kita. Maksudnya kita juga mau hidup. Karena ini kendaraan 10 roda akhirnya debunya banyak sekali”, sambungnya.

Ia juga mengatakan bahwa seharusnya PT Agung Beton membuat saluran limbah sehingga limbah akibat aktivitas perusahaan tidak dibuang begitu saja di kebun warga.

“Seharusnya dibikinkan juga saluran limbah, tapi ini limbahnya dia buang saja ke kebunnya orang. Dibuang begitu saja”, tukasnya.

Penulis: Husain

Artikel ini telah dibaca 118 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Polres Buton Tengah Gelar Bakti Religi dalam Rangka Hari Bhayangkara ke-79

15 Juni 2025 - 10:19 WITA

AMPHI Sultra Soroti BOS Muna Barat: Laporan Jalan, Kegiatan Mangkrak

14 Juni 2025 - 17:44 WITA

Menyambut Hari Bhayangkara, Polres Konawe Utara Gelar Bakti Religi

14 Juni 2025 - 17:01 WITA

PT WIN Buka Suara: Tuduhan Aliran Dana ke Polres Konsel Tidak Berdasar

12 Juni 2025 - 20:03 WITA

Mengawali Pembangunan Tugboat, PT SMS Laksanakan Peletakan Lunas Kapal

12 Juni 2025 - 15:05 WITA

Respons Cepat SPKT Polres Buton Utara: HP Warga yang Hilang Berhasil Ditemukan

11 Juni 2025 - 18:04 WITA

Trending di Daerah