Menu

Mode Gelap
Pangkas Korupsi, Pengembangan INA Digital Akan Dipercepat Sosok La Ode Darwin dan Asa Baru untuk Rakyat Muna Barat Berpasangan di Pilgup Sultra, Berikut Profil Lukman Abunawas – La Ode Ida Dosen UHO dan Mahasiswa KKN Tematik Lakukan Pendampingan Optimalisasi Media Pembelajaran Interaktif kepada Guru SMPN 10 Kendari Hugua Beberkan Alasan Dampingi Andi Sumangerukka di Pilgub Sultra

Daerah · 25 Mei 2023 06:47 WITA ·

Mubazir, Puluhan Proyek Irigasi P3A di Parigi Muna Tak Berfungsi


 Saluran irigasi hasil pekerjaan Perkumpulan Petani Pemakai Air (PPPA) di Desa Labulubulu Kecamatan Parigi yang tidak berfungsi. Foto: Istimewa Perbesar

Saluran irigasi hasil pekerjaan Perkumpulan Petani Pemakai Air (PPPA) di Desa Labulubulu Kecamatan Parigi yang tidak berfungsi. Foto: Istimewa

PENAFAKTUAL.COM, MUNA – Puluhan paket proyek irigasi hasil pekerjaan Perkumpulan Petani Pemakai Air (PPPA), di Desa Labulubulu Kecamatan Parigi Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak berfungsi sama sekali alias mubazir.

Pantauan tim media di lapangan belum lama ini, ada banyak saluran yang telah selesai dikerjakan namun sayang kondisinya sangat memprihatikan. Selain tidak berfungsi, kondisi bangunan terlihat banyak ditumbuhi semak belukar di semua sisi saluran.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, proyek saluran cacing yang bersumber dari program aspirasi anggota DPR RI Ridwan Bae ini, tiap tahun dikerjakan, hanya saja tidak ada satupun saluran yang berhasil di aliri air.

“Ada banyak, tapi sudah begitu kondisinya, kita juga heran tiap tahun ada terus juga,” kata salah satu warga Desa Labulubulu yang tidak disebutkan namanya.

Kondisi ini membuat warga dan para petani sawah geleng-gelang kepala, sebab bukan saluran cacing seperti ini yang dibutuhkan oleh masyarakat Desa Labulubulu melainkan saluran induk.

“Bukan saluran cacing begitu yang di butuhkan disini mas, tapi saluran induk, kalo yang begini tidak ada gunanya, kita lihat sendiri mi hasilnya bagaimana,? habis di kerja tidak pernah ada airnya mengalir,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh warga Desa Labulubulu lainnya, yang juga tidak disebutkan namanya.

Menurut dia, saluran yang di kerjakan oleh sejumlah kelompok tani ini, hanya jadi pajangan saja, karena memang tidak berguna sama sekali.

“Sudah banyak sekali memang, tpi tidak ada gunanya, hanya buang buang uang saja itu,” akunya.

Ironisnya juga kata dia, meski tidak berfungsi sama sekali, proyek seperti ini tiap tahun rutin di kerjakan.

“Kita juga heran, ini ada terus saluran cacing seperti ini setiap tahun. Maunya pemerintah lihat juga, kalo tidak ada manfaatnya jangan dulu di terima-terima saja,” tutupnya.(**)

Artikel ini telah dibaca 121 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

KUPP Molawe Ditunjuk Jadi Komandan Upacara Harhubnas 2024 di Sultra

9 September 2024 - 20:14 WITA

Gelar Upacara Peringatan Harhubnas 2024, KUPP Kelas I Molawe: Momentum Refleksi

9 September 2024 - 12:56 WITA

Soal Gerbang Toronipa Mulai Rusak, Kabid Bina Marga Irit Bicara

6 September 2024 - 18:27 WITA

Telan Anggaran Rp33 Miliar, Gerbang Kendari-Toronipa Mulai Rusak

5 September 2024 - 18:16 WITA

Antrian Panjang di Sejumlah SPBU Kendari Sebabkan Kemacetan

5 September 2024 - 15:20 WITA

Siswa SMAN 5 Kendari Dibebankan Iuran Komite Rp600 Ribu, Kepsek: Saya Ikut-ikut Saja

4 September 2024 - 18:34 WITA

Trending di Daerah