PENAFAKTUAL.COM, MUNA – Marsda TNI AU (Purn) La Ode Barhim menggelar Turnamen Futsal Barhim Cup 1 dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang akan jatuh pada 28 Oktober 2023 mendatang.
Turnamen Futsal yang berlangsung di lapangan mini Wamponiki, Kota Raha, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) itu berlangsung sangat meriah selama 28 hari dengan total hadiah sebesar Rp20.000.000 (dua puluh juta rupiah) dan berbagai dorprize untuk ibu-ibu yang meramaikan kegiatan.
Pemuda kelurahan Wamponiki sebagai Ketua Panitia, M. Zamrudin mengatakan pihaknya juga menghadirkan wasit dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten Muna yang berlisensi.
Tak tanggung-tanggung, turnamen futsal tersebut diramaikan oleh 32 club tim yang tersebar dari berbagai perwakilan kecamatan di Kota Raha Kabupaten Muna, Sultra.
Ketua Dewan Penasihat DPD Partai Gerindra Sultra, Marsda TNI (Purn) La Ode Barhim mengatakan momen hari sumpah pemuda ini harus dimanfaatkan untuk menggali potensi Pemuda di Sultra yang berbakat dalam berbagai bidang, khususnya olahraga.
“Kegiatan ini tujuannya untuk support pengembangan bakat pemuda milenial. Bisa saja dari kegiatan ini tumbuh olahragawan muda yang bisa jadi kedepannya dapat bersaing di kancah nasional, bahkan internasional, ” kata Barhim saat dimintai keterangannya pada Selasa 10 Oktober 2023.
Menurut Barhim, pengembangan potensi bakat olahraga pemuda dari daerah perlu mendapatkan perhatian khusus dengan memberikan ruang persaingan yang positif seperti diadakannya pertandingan.
“Di daerah sangat banyak pemuda yang bakat olahraganya ketika diasah dapat kita bawa hingga ke tingkat provinsi, bahkan nasional. Tapi kurangnya ruang untuk pengembangan bakat olahraga ini yang harus kita fasilitasi,” ungkapnya.
Barhim menjelaskan, prestasi olahraga khususnya futsal yang telah dicapai selama ini oleh pemuda mesti dipertahankan dan bila perlu ditingkatkan dengan cara merawat pengembangan bakat olahraga pemuda.
Barhim berpesan, untuk melihat potensi yang ada dalam diri kita jangan pernah menutup diri dari kompetisi yang telah disiapkan, karena dari ruang kompetisi tesebut regenerasi pengembangan bakat bidang olahraga akan tercipta.
“Jangan kita melihat diri kita kecil, tapi silahkan bersaing. Kalau kita mau bersaing, InsyaAllah ada jalan. Jangan putus asa dan ragu-ragu,” tutupnya.(**)