PENAFAKTUAL.COM, KENDARI – Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Totok Imam Santoso bersama Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi mengikuti penanaman mangrove serentak di Teluk Kendari, Kota Kendari, Senin, 15 Mei 2023.
Kegiatan yang dilaksanakan serentak pada 370 titik di seluruh Indonesia ini dihadiri oleh Danrem 143/HO, para Dandim Wilayah Korem 143/HO, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Sultra, Bupati dan Wali Kota Se Sultra, serta Organisasi Kemasyarakatan di Sultra.
Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo didampingi Panglima TNI, Kapolri dan Menteri Pertahanan RI di PIK Jakarta memimpin langsung Kegiaatan tersebut secara virtual di PIK Jakarta.
Dalam sambutannya, Mayjen TNI Totok Imam Santoso mengatakan bahwa Kodam XIV/Hasanuddin sejak periode Maret sampai dengan Mei 2023 sudah menanam mangrove di 24 titik.
“Kalau kita hitung arealnya seluas 312.000 hektar, kemudian pohon yang ditanam sekitar 46 ribu”, sebutnya.
Lebih lanjut Pangdam menyampaikan, penanaman mangrove merupakan salah satu program unggulan pemerintah sehingga ia menyarankan kepada kesatuan di jajarannya agar bisa memaksimalkan perawatan tanaman mangrove ini.
“Tolong dirawat. Jangan hanya ditanam secara seremonial, setelah itu selesai”, tegasnya.
Gubernur Sultra, Ali Mazi juga menyampaikan pentingnya rehabilitasi hutan mangrove di Provinsi Sultra karena keberadaan hutan mangrove memiliki peran yang sangat vital dan manfaat yang besar, baik secara ekonomi, ekologis maupun pertahanan dan keamanan, khususnya di wilayah pesisir.
Namum, keberadaan hutan mangrove terus mendapat tekanan dan ancaman yang besar terhadap kelestariannya, sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk dan adanya kebijakan pembangunan oleh pemerintah, antara lain kepentingan pembangunan wilayah atau pengembangan infrastruktur ekonomi seperti pelabuhan, areal tambang, kawasan industri, dan lain-lain.
Olehnya itu, pengelolaan ekosistem mangrove harus menjadi bagian integral dari rencana pembangunan jangka panjang, rencana tata ruang wilayah, rencana pengolahan wilayah pesisir terpadu, rencana pengolahan daerah aliran sungai terpadu, dan rencana pengelolaan lainnya yang memiliki kaitan yang erat dan berdampak pada ekosistem mangrove.
“Sehingga diperlukan koordinasi, sinkronisasi dan sinergi lintas sektor, instansi dan lembaga. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Sultra sangat mengapresiasi langkah antisipatif dan responsif yang dilakukan oleh Kodam XIV/ Hasanuddin dengan mendorong semua Korem di seluruh wilayah kerjanya melaksanakan kegiatan penanaman mangrove secara serentak”, tuturnya.
Menurutnya, kegiatan ini sangat sejalan dengan kebijakan Pemprov Sultra yang terus mengupayakan langkah rehabilitasi hutan mangrove, dan kegiatan ini juga merupakan bagian dari komitmen pemerintah Indonesia pada dunia, untuk ikut berperan mengurangi emisi gas rumah kaca.(**)